REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas Indonesia U-15 Bima Sakti mengapresiasi perjuangan anak asuhnya yang sudah tampil habis-habisan melawan Thailand pada semifinal Piala AFF U-15. Indonesia terhenti di empat besar setelah takluk 0-2 dari Thailand di Stadion IPE, Chonburi, Thailand, Rabu (7/8) malam.
"Saya berterima kasih kepada anak-anak yang telah berjuang. Saya juga terima kasih kepada masyarakat yang telah mendoakan dan mendukung," kata Bima dalam keterangan media yang diterima Republika.co.id.
Timnas U-15 sebenarnya tampil cukup menjanjikan pada babak pertama. Sejumlah peluang diciptakan, namun gagal berbuah gol. Sementara lini belakang disiplin meredam Thailand.
Akan tetapi, semuanya berubah pada babak kedua. Para pemain timnas U-15 keteteran meladeni serangan gencar Thailand. Faktor stamina tampak berpengaruh. Pada saat yang sama, tim tuan rumah justru masih tetap prima. Alhasil, Thailand berhasil mencetak dua gol melalui Niphitphon Wongpanya pada menit ke-53 dan 70. Dua gol pemain muda Leicester City ini memupuskan harapan Indonesia mengulangi prestasi juara tahun laly.
Bima mengatakan turnamen Piala AFF U-15 bukan akhir dari perjuangan. Oleh karena itu, Bima menyampaikan kepada anak-anak asuhnya untuk segera belajar dari kesalahan dan bangkit untuk menjadi lebih baik. Bima menegaskan, ini bukan akhir dari perjalanan para pemain timnas U-15.
"Ini awal dari perjalanan kita. Saya tekankan kepada pemain, mereka harus segera bangkit. Jangan meratapi kekalalahan, jangan ada yang menangis karena mereka telah berjuang maksimal," ujar mantan kapten timnas Indonesia.
Ia memuji Thailand sebagai lawan yang bagus. Tuan rumah bermain dengan organisasi yang baik. Tapi, ia yakin para pemain asuhannya belajar dari kekalahan ini.
"Kita akan kembali fokus berlatih dan menjadi lebih baik lagi untuk berjuang mendapatkan peringkat ketiga," kata Bima.