REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Peristiwa seorang perempuan berisial LN (26 tahun) yang tengah hamil 8 bulan, ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di pintu kamar mandi rumahnya, Kelurahan Mangkubumi, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, menggegerkan warga setempat. Tak ada tanda-tanda sebelumnya, bila korban akan melakukan bunuh diri.
Korban ditemukan pertama kali oleh suaminya, RR (34), pada Kamis sore sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, suami korban baru kembali ke rumahnya setelah bekerja pada pukul 17.00 WIB.
Ketika hendak masuk ke rumah, pintu terkunci dari dalam. Sementara gorden jendela tertutup dan semua lampu mati.
"Sama sekali tak ada tanda-tanda dari istrinya sebelum kejadian itu. Bahkan, sebelum berangkat kerja pagi harinya, almarumah masih bersikap seperti biasa dan tidak ada obrolan penting. "Memang istri saya juga gak banyak bicara," katanya, Kamis (8/8).
Ia menambahkan, istrinya juga tak pernah mengeluh masalah pekerjaan. Ia sering kali menyarankan almarhumah untuk cuti, lantaran istrinya juga sedang hamil berusia delapan bulan. Namun, istrinya selalu menolak dan menjawab suntuk jika berada di rumah.
"Istri saya juga gak minta macam-macam. Saya bahkan pernah ajak wisata tapi dia lebih senang di rumah. Memang sejak nikah jarang main ke sana ke mari," kata dia.
Meski begitu, menurut dia, semenjak menikah pada 2011 memang istrinya sering mengeluh mengenai masalah pribadinya. Padahal, keluarganya tak mengalami kekurangan secara ekonomi. Bahkan, mereka berdua kerja dan telah memiliki rumah sendiri.
Dia mengatakan, semasa hamil anak kedua mereka, istrinya juga sering bercerita mengenai hidup yang terasa berat. Namun sebagai suami, ia salalu memberi saran agar terus bersyukur dan berusaha dalam menjalani hidup.
"Bahkan pernah dirukiyah. Tapi saat dicek juga tidak ada gangguan. Kalau ada gangguan juga kalau dirukiyah ada reaksi, tapi ini tidak ada," kata dia.
Menurut dia, semasa pernikahannya tak pernah ada masalah keluarga yang serius. Meski begitu, ia telah ikhlas melepas kepergian istrinya.
Dalam kejadian itu, di dalam kamar juga ditemukan tulisan tangan yang dibuat almarhumah di buku. Suami korban juga mengonfirmasi tulisan tersebut merupakan tulisan istrinya. Tulisan itu berisi, "Hapunteun ka sadayana, putra dicandak. Bisi teu aya nu ngurus (Maaf kepada semuanya anak dibawa. Takut tidak ada yang urus)."