Ahad 11 Aug 2019 10:15 WIB

PKS Canangkan Kurban Ramah Lingkungan

PKS berharap dapat berkontribusi dalam pengurangan sampah plastik di Indonesia.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andi Nur Aminah
Besek bambu menjadi media untuk mengemas daging kurban yang ramah lingkungan (ilustrasi)
Foto: DSM bali
Besek bambu menjadi media untuk mengemas daging kurban yang ramah lingkungan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mencanangkan kurban yang ramah lingkungan pada perayaan Idul Adha 1440 H. Salah satunya adalah dengan penggunaan besek bambu dalam pembagian daging.

"Isu sampah plastik sudah harus jadi perhatian bersama apalagi di Jakarta. Kita ingin menguatkan pesan kurban ramah lingkungan ini," ujar Wakil Ketua Bidang Humas DPP PKS, Dedi Supriadi di Jakarta, Ahad (10/8).

Baca Juga

Selain lebih ramah lingkungan, besek dari bambu punya kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri. Besek berpori besar juga lebih baik untuk sirkulasi udara bagi daging, ketimbang penggunaan plastik.

Dengan dicanangkannya program ini, PKS berharap dapat berkontribusi dalam pengurangan sampah plastik di Indonesia. Serta dapat menjadi contoh untuk yang lainnya, agar lebih mempedulikan lingkungan pada Idul Adha 1440 H ini.

Adapun tahun ini, seluruh cabang PKS di Indonesia menyembelih sekitar 7.000 hewan kurban. Setiap tahun struktur partai tersebut, mulai dari ranting hingga pusat melaksanakan kurban bersama masyarakat.

"Tahun ini kita mengambil semangat 'Bahagia dalam Kebersamaan', sebab kurban bisa dinikmati oleh siapa saja sehingga harapannya bisa menguatkan kebersamaan bangsa," ujar Dedi.

Dedi pun menyerukan kepada para kader PKS untuk turut memeriahkan Hari Raya Idul Adha dengan menjadi sohibul kurban dan panitia shalat. Ia juga tak lupa mengajak masyarakat Indonesia untuk mengambil hikmah Idul Adha tentang semangat berkurban untuk orang lain. "Mari teladani semangat berkurban dan terus mendekatkan diri kepada Allah SWT untuk menghindarkan bangsa ini dari hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Dedi.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement