REPUBLIKA.CO.ID, ACEH BESAR— Hujan disertai angin baru saja usai membasahi ibu kota Provinsi Aceh, Banda Aceh malam itu.
Suasana sejuk dan semilir angin tak mengurungkan niat masyarakat terutama peserta pawai takbir dalam rangka memeriahkan malam Lebaran Idul Adha 1440 Hijriyah yang diselenggarakan Pemerintah Aceh.
Puluhan mobil hias berbagai ornamen yang berasal dari kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar telah menanti di pinggir jalan masjid kebanggaan masyarakat Aceh yakni Masjid Raya Baiturrahman untuk menunggu giliran melewati panggung utama yang telah disiapkan di halaman depan Masjid tersebut.
“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Pawai Takbir Idul Adha 1440 Hijriyah, dengan resmi saya lepas," kata Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah di sela-sela melepas peserta pawai takbir lebaran Idul Adha di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu (11/5) malam.
Pelepasan puluhan peserta pawai takbir mobil hias dan peserta jalan kaki yang membawa obor dengan menyusuri sejumlah rute yang telah ditetapkan Panitia Penyelenggara Peringatan Hari Hari Besar Islam juga ditandai dengan pemukulan yang dilakukan pertama oleh Plt Gubernur Aceh
Warga berpawai membawa obor saat malam takbiran menyambut hari raya Idul Adha 1440 H di kemukiman Kandang, Muara Dua, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (10/8/2019).
, Nova Iriansyah dan para tamu kehormatan yang telah hadir di panggung tersebut diantaranya Ketua DPR Aceh, Sulaiman, Wali Nanggroe, Malek Mahmud, Sekda Aceh, Taqwallah dan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.
Setelah orang nomor satu di provinsi ujung paling Barat Indonesia itu memukul beduk, satu persatu peserta mobil hias yang diikuti peserta pawai takbir melewati panggung utama dan sesekali peserta menyampaikan penghormatan kepada Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan para pejabat yang berada di panggung utama yang juga ikut memukul beduk secara bergantian termasuk Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman.
Gema takbir terus bersahut sahutan dalam rombongan pawai takbir malam itu, baik dari dari sound sistem yang terpasang di mobil hias dan juga diikuti oleh peserta jalan kaki.
Lantunan takbir tak hanya terdengar di rute jalan tempat pawai takbir berlangsung, tapi juga menggema di seluruh surau, meunasah dan Masjid di selurun kabupaten/kota hingga desa/gampong di Aceh.
Beragam ornamen dan kreasi ditampilkan oleh masing-masing peserta, ada yang memunculkan ikon masjid Raya Baiturrahman, masjid dan meunasah tempat asal peserta dan ada juga duplikat kapal serta peserta yang ikut mengusung dukungan terhadap Palestina.
Plh Kepala Biro Keistimewaan dan kesejahteraan Setda Aceh, Sulaiman, menyebutkan sebanyak 60 unit mobil hias berbagai ornamen dan peserta jalan kaki meriahkan pawai takbir Idul Adha 1440 Hijriah yang berlangsung di halaman depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu malam.
Lia menjelaskan peserta pawai takbir lebaran Idul Adha 1440 Hijriah terbagi dalam dua kategori yaitu pejalan kaki dan kendaraan hias.
Dia mengetakan peserta pawai takbir jalan kaki merupakan perwakilan remaja masjid dan remaja mushalla se-Kota Banda Aceh. Sedangkan pawai mobil hias adalah perwakilan instansi dan perwakilan kecamatan se-Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.
Warga dengan kendaraan hias keliling kota saat pawai takbiran menyambut hari raya Idul Adha 1440 H di kawasan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu (10/8/2019) malam.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, menyatakan semarak Idul Adha di Provinsi Aceh semakin meneguhkan Banda Aceh sebagai dDestinasi Wisata Islami.
“suasana Idul Adha di Banda Aceh yang kental dengan beragam kegiatan keagamaan, sudah menjadi bagian hidup masyarakatnya,” katanya.
Dia mengatakan Pawai takbir yang berlangsung di Banda Aceh khususnya sangat menarik minat wisatawan dalam dan luar negeri untuk menyaksikan langsung lebaran di provinsi yang menerapkan syariat Islam tersebut.
Ia menuturkan semarak perayaan Idul Adha menjadi momentum untuk memperkuat atau meneguhkan Banda Aceh sebagai destinasi wisata Islam dunia.
“Pawai ini selain disaksikan wisatawan dari luar kota, juga hadir tamu-tamu kita dari Singapura, Malaysia, bahkan Turki. Mereka juga akan melaksanakan prosesi kurban di Banda Aceh," katanya.