REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rangkaian kongres V PDIP telah berakhir pada Ahad (11/8). Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan kongres tersebut memberikan penegasan Pancasila merupakan ideologi final yang melindungi Indonesia.
Dia mengatakan, sikap politik itu diambil di tengah menguatnya tren cara pandang ekstrem keagamaan hingga tindakan radikal berbasis sentimen SARA. Menurutnya, berpolitik adalah soal kehidupan bersama dalam satu kekuatan kolektif yang bertanah air satu, Indoensia.
"Maka kongres V PDI Perjuangan menekankan pentingnya Pancasila sebagai kekuatan jiwa bangsa yang dijabarkan dalam Tri Karsa," kata Hasto Kristiyanto dalam keterangan resmi, Senin (12/8).
Dia mengatakan, Pancasila merupakan pedoman kehidupan, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dia mengatakan, Pancasila hidup dan menghidupi rakyat dalam lima bidang prioritas yakni bidang sandang pangan papan, pendidikan, tenaga kerja dan jaminan sosial, infrastruktur dan lingkungan hidup, agama, kepercayaan, mental spiritual dan kebudayaan.
"PDI Perjuangan menempatkan kebudayaan sebagai esensi pokok nasionalisme yang berkepribadian Indonesia. Maka esensi pokok Kongres V PDI Perjuangan adalah Pancasila dalam seluruh ruang ekspresi kebudayaan Indonesia," katanya.