Selasa 13 Aug 2019 18:02 WIB

Tiga Titik Panas Terdeteksi di Indramayu

Tiga titik panas terdeteksi di wilayah Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Christiyaningsih
Titik Api (ilustrasi)
Foto: Istimewa
Titik Api (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Tiga titik panas (hotspot) terdeteksi di wilayah Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu. Warga pun diimbau untuk mewaspadai kebakaran di musim kemarau seperti sekarang.

Keberadaan tiga titik panas itu diketahui berdasarkan Peta Sebaran Hotspot Jawa Barat yang dikeluarkan BMKG. Data tersebut didasarkan pada pantauan sensor modis data pada 12 Agustus 2019 pukul 07.00 WIB sampai 13 Agustus 2019 pukul 06.00 WIB. Data itu memiliki tingkat kepercayaan tinggi (51 – 100 persen).

Baca Juga

"Ada tiga titik panas di (Kecamatan) Terisi Indramayu. Selain itu, titik panas juga terdeteksi di Cianjur, Garut dan Sukabumi, masing-masing satu titik," kata prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Jatiwangi Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, Selasa (13/8).

Pria yang disapa Faiz itu menjelaskan deteksi titik panas menggunakan sensor modis pada satelit Terra dan Aqua itu memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan. Satelit akan mendeteksi anomali suhu panas dalam luasan satu kilometer persegi.

Pada suatu lokasi di permukaan bumi, akan diobservasi dua sampai empat kali per hari. Pada wilayah yang tertutup awan, maka hotspot tidak dapat terdeteksi. "Deteksi hotspot terbagi dalam kriteria kepercayaan 51-60 persen, 61-70 persen, 71-60 persen, dan 81-100 persen," terang Faiz.

Semakin besar tingkat kepercayaannya, menunjukkan tingkat kemungkinan adanya kebakaran yang cukup tinggi. Meski demikian, masih perlu adanya verifikasi kejadian di lapangan.

Menghadapi titik panas itu, warga diimbau untuk tidak membakar sembarangan. Warga juga sebaiknya mempersiapkan peralatan pemadaman dan membuat tempat penampungan air.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu Edi Kusdiana saat dikonfirmasi menjelaskan hingga kini belum ada laporan kebakaran dari wilayah Terisi. Meski demikian, wilayah tersebut memang titik rawan kebakaran yang harus diwaspadai. "Di situ ada hutan," kata Edi.

Dia pun mengimbau agar masyarakat tidak melakukan pembakaran di sembarang tempat, khususnya di daerah yang berdekatan dengan hutan. Masyarakat pun diminta waspada dan segera melapor ke petugas yang terdekat bila ada tanda-tanda terjadinya kebakaran.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement