Rabu 14 Aug 2019 05:01 WIB

Negara Pasifik Desak Australia Setop Menambang Batu Bara

Industri tambang batu bara Australia beremisi tinggi dan tidak ramah lingkungan.

Red: Ani Nursalikah
Bendera Australia.
Foto: abc
Bendera Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, TUVALU -- Perwakilan negara di kawasan Pasifik dalam pertemuan di Tuvalu mendesak Australia berhenti membuka lahan baru untuk tambang batu bara, Selasa (13/8). Hal itu bertujuan mengurangi emisi dan dampak perubahan iklim.

Menurut para petinggi itu, bantuan dana dari pemerintah Australia yang digelontorkan ke negara-negara di wilayah Pasifik bukan solusi konkret menanggulangi dampak perubahan iklim. Australia tetap mempertahankan industri tambang batu bara yang beremisi tinggi dan tidak ramah lingkungan.

Baca Juga

Sebelum mendatangi pertemuan di Tuvalu, Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Senin, mengatakan berencana menyalurkan bantuan dana senilai 339 juta dolar AS atau setara dengan Rp 4,85 triliun guna membiayai pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan dan program penanggulangan dampak perubahan iklim di negara-negara kawasan Pasifik.

Namun, menurut pemimpin negara-negara di kawasan, Australia tak dapat melanjutkan industri batu baranya walaupun telah memberi bantuan dana ke negara-negara yang terdampak perubahan iklim. Para pemimpin negara di Pasifik berpendapat dampak perubahan iklim merupakan ancaman serius bagi keberlangsungan negara-negara kepulauan di Pasifik.