Rabu 14 Aug 2019 16:53 WIB

Iran Tolak Pasukan Asing di Perairan Teluk

AS berencana membentuk koalisi militer untuk menjaga perairan Teluk Persia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Teluk Persia
Teluk Persia

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan negara-negara Teluk tidak membutuhkan pasukan asing untuk menjaga keamanan wilayahnya. Pernyataannya merupakan kritik atas seruan Amerika Serikat (AS) untuk membentuk koalisi militer untuk menjaga perairan Teluk Persia dan Teluk Oman.

“Negara-negara kawasan, melalui persatuan dan dialog, dapat menjaga keamanan mereka sendiri dan tindakan serta klaim AS tidak akan menguntungkan mereka sedikit pun,” kata Rouhani dalam pertemuan kabinet pada Rabu (14/8), dikutip laman Mehr News Agency.

Baca Juga

Dia menilai, seruan Washington membentuk koalisi militer untuk mengamankan perairan Teluk Persia dan Teluk Oman adalah dangkal. “Tak diragukan lagi, tak peduli berapa banyak seruan ini dipraktikkan, itu tidak akan melakukan apa pun untuk membantu keamanan di wilayah tersebut,” ujarnya.

Rouhani pun mengomentari rencana Israel yang ingin bergabung dengan koalisi pimpinan AS di Teluk. “Israel sebaiknya menjaga keamanan di mana mereka berada jika mereka bisa! Meskipun, di mana pun mereka hadir, mereka tidak menghasilkan apa-apa selain rasa tidak aman, pembantaian, dan teror. Pelaku utama terorisme, perang, dan pembantaian di wilayah ini adalah rezim pendudukan Israel,” kata dia.

AS ingin membentuk koalisi untuk mengamankan wilayah perairan Teluk Persia dan Teluk Oman. Gagasan itu muncul setelah adanya aksi penyerangan terhadap sejumlah kapal tanker di sekitar Selat Hormuz.

AS telah secara resmi meminta Jerman, Inggris, dan Prancis untuk berpartisipasi dalam koalisi tersebut. Namun Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas telah menolak tawaran AS. Prancis pun menyatakan keberatan. Namun, Inggris berminat untuk bergabung. Ia menilai koalisi itu akan memberikan jaminan keamanan bagi kapal komersil dan kargo yang melintasi Selat Hormuz.

Israel juga telah menyatakan keinginannya untuk berpartisipasi dalam koalisi tersebut. “Israel adalah bagian dari koalisi pimpinan AS untuk melindungi rute perdagangan di Teluk Persia,” kata Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, pekan lalu.

Menurutnya, Israel memiliki tanggung jawab untuk melawan pengaruh Iran di kawasan tersebut. “Ini merupakan kepentingan Israel untuk menghentikan kubu Iran di wilayah itu dan memperkuat hubungan dengan negara-negara Teluk,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement