Jumat 16 Aug 2019 17:55 WIB

Ini Sikap Surya Paloh Terkait Jaksa Agung Nonparpol

Surya Paloh mengaku tidak ada masalah jika Jaksa Agung bukan dari parpol.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Joko Sadewo
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh (ilustrasi)
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, dirinya mendukung keputusan presiden terpilih untuk memilih Jaksa Agung masa kerja 2019 - 2024, bukan dari unsur partai politik.

"Cocok saja itu, mantap aja nggak ada masalah," kata Surya Paloh saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).

Justru, kata Paloh, yang harusnya menjadi konsentrasi adalah bagaimana proses penegakan hukum berjalan baik. Pemerintahan yang stabil dan kokoh untuk mengejar ketertinggalan, dinilai Paloh, lebih penting untuk dibicarakan.

"Mampu untuk mengejar ketertinggalan kita terhadap kemajuan bangsa-bangsa lain yang sudah lebih jauh meninggalkan kita," ujar Surya Paloh.

Nama Nasdem langsung menjadi pembicaraan saat Jokowi memutuskan untuk tidak menunjuk Jaksa Agung. Pasalnya, Jaksa Agung saat ini HM Prasetyo diketahui merupakan mantan kader Nasdem.

Prasetyo sendiri enggan merespons rencana Joko Widodo untuk memilih Jaksa Agung yang bukan dari partai politik. Prasetyo menyebut dirinya bukan anggota partai politik.

"Saya tidak punya respon apa apa, tidak masalah. Saya sendiri kan, dikatakan ya, bahwa ketika, saya memang pernah berada di parpol, tapi ketika ditugaskan sebagai jaksa agung ini, parpol itu melepaskan saya," kata Prasetyo di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Jumat (16/8).

Prasetyo memang menjadi politikus Nasdem saat sebelum dirinya dipilih Jokowi sebagai Jaksa Agung. Prasetyo bahkan menjadi anggota dewan. Namun, setelah dipilih Jokowi sebagai Jaksa Agung, Prasetyo mengklaim sudah nonaktif dari keanggotaan Nasdem.

"Saya diberhentikan dari Nasdem. Saat sebelum dilantik diberhentikan. Ketika ditunjuk dan diminta (Jokowi)," ujar Prasetyo.

Sejarah dengan Nasdem pun diklaim Prasetyo tak memiliki implikasi dalam independensi kinerja Jaksa Agung. Ia mengklaim, dirinya selalu mengedepankan kepentingan bangsa dan negara ini, bukan untuk kepentingan tertentu parpol manapun.

"Ini kembali perlu dipertanyakan, kenapa baru sekarang dipersoalkan. Semua jaksa agung yang ada selama ini tentunya, bahkan anggota parpol, saya sendiri bahkan sudah dinonaktifkan dari parpol," kata Prasetyo.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement