Senin 19 Aug 2019 07:06 WIB

Belanja ke Pasar Kini Bisa Lewat Aplikasi

Untuk sementara, aplikasi Kepasar baru bisa digunakan di Jakarta.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Warga membuat kulit ketupat dari daun kelapa untuk dijual di Pasar Tradisional Peunayung, Banda Aceh, Aceh, Jumat (9/8/2019).
Foto: Antara/Ampelsa
Warga membuat kulit ketupat dari daun kelapa untuk dijual di Pasar Tradisional Peunayung, Banda Aceh, Aceh, Jumat (9/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Pedagang Pasar (KPP) resmi meluncurkan aplikasi Kepasar sejak Sabtu (17/8). Meskipun baru bisa digunakan di Jakarta namun aplikasi tersebut dapat memudahkan masyarakat yang ingin berbelanja di pasar tradisional hanya melalui aplikasi saja. 

Ketua Umum KPP Abdul Rosyid Arsyad, mengatakan aplikasi tersebut sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodo yang ingin pasar rakyat tidak kalah saing dengan pasar moderen. "Aplikasi online Kepasar sebagai bentuk pedagang pelaku UMKM mampu mengikuti zaman teknologi digital dan revolusi industri 4.0," kata Abdul dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (18/8). 

Baca Juga

Rosyid sengaja mengambil momentum tepat pada perayaan Haru Ulang Tahun (HUT) ke-74 Republik Indonesia untuk menunjukkan rakyat Indonesia mampu membangun aplikasi online secara swadaya. Terlebih tanpa adanya bantuan dana dari asing.

Dimulai dari pasar yang ada di Jakarta, kata dia, pengembangan aplikasi tersebut dilakukan dengan kerja sama bersama seluruh pasar yang berada di bawah naungan PD Pasar Jaya dan Dinas Koperasi juga UMKM di seluruh pasar tradisional. "Kami berdayakan masyarakat yang menganggur bisa bekerja menjadi koordinator penjualan dan kurir di setiap satu pasar," kata Rosyid. 

Dia yakin aplikasi tersebut akan menjadi primadona aplikasi online ke depannya. Terlebih, lanjut, Rosyid, jika nantinya aplikasi tersebut sudah berlaku di seluruh pasar se Indonesia.

"Saat ini siapa yang tidak membutuhkan pasar khususnya pasar tradisional. Baik orang tua hingga milenial pasti membutuhkan pasar tradisional. Aplikasi ini kami bentuk untuk menjembatani mereka tanpa harus datang ke pasar," ungkap Rosyid.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement