REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Supahriadi, memberikan penghargaan kepada Mochammad Ridwan Suryana, siswa kelas XII SMK Pasundan, Kabupaten Cianjur. Apresiasi jenderal polisi bintang dua ini lantaran Ridwan dinilai berani memberikan pertolongan kepada Aiptu Erwin disaat kondisi tubuhnya melepuh lantaran terbakar dalam aksi unjuk rasa di halaman kantor DPRD Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu.
"Tindakannya sangat berani. Anak SMA ini luar biasa. Saya tanya motivasinya apa dia jawab kemanusiaan," kata kapolda kepada para wartawan usai memberikan penghargaan di Mapolda, Senin (19/8).
Kapolda melanjutkan, hati Ridwan tergerak membantu korban lantaran kemanusiaan. Ia mengaku memberikan apresiasi karena anak seumur itu sanggup menanggung risiko dengan mengulurkan tangannya dengan membantu anggota polisi yang terluka bakar cukup parah.
"Dia (Ridwan) nyari minum dan beri minum. Bayangin anak segitu masih membimbing (membaca istighfar) orang yang dapat kesusahan. Untuk itu kami memberikan penghargaan," ujar dia.
Ridwan datang ke Mapolda Jabar didampingi orang tuanya dan sejumlah guru di sekolahnya. Siswa kelas XII ini mengenakan seragam baju batik biru celana abu. Ia mengaku gugup saat bertemu dengan orang nomor satu di Polda Jabar tersebut.
"Saya gugup bertemu dengan jenderal. Saya baru pertama bertemu dan bersalaman dengan kapolda Jabar," kata dia dengan suara gugup.
Ridwan mengatakan, aksinya itu dilakukan atas dasar kemanusiaan. Saat itu, dia tengah istirahat setelah kegiatan PKL di Pemkab Cianjur. Saat terjadi kebakaran, ia mengaku agak jauh dari lokasi. Namun, ia berusaha mendekati lokasi setelah Aiptu Erwin terbakar dan merintih kesakitan di jalan.
"Saya lari mendekatinya. Saya rangkul dan saya berikan air minum," ujar dia.
Sambil memberikan air minum, Ridwan berusaha menenangkan korban dengan membimbingnya untuk beristighfar. Hal itu dilakukan agar kondisi mental korban tenang.
"Tadinya kan bapak polisi itu teriak panas-panas. Saya bimbing agar mengucap istighfar dan bapak ini mengucap istighfar. Tak lama kemudian datang polisi memberikan pertolongan dan membawanya ke mobil ambulans," tutur dia.
Ridwan mengaku tak berpikir aksinya itu mendapat pujian dari masyarakat hingga viral di medsos. Apa yang dilakukannya, kata dia, merupakan kewajiban sebagai sesama manusia.
"Dasar kemanusiaan saja. Ada orang yang kesakitan, butuh bantuan, butuh pertolongan ya kita bantu. Tidak terpikir jadi viral," tutur dia.