REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tak masalah dengan usulan agar MPR dipimpin oleh 10 orang. Menurutnya, MPR berbeda dengan DPR yang tidak bertugas mensosialisasikan empat pilar.
"Jadi MPR kan lebih kepada upaya kita untuk mensosialisasikan empat pilar, UUD '45, Pancasila, dan sebagainya. Jadi kalau itu dilakukan secara bersama sama pun nggak ada masalah," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (19/8).
Kendati demikian usulan 10 pimpinan MPR tersebut masih sebatas wacana. Fadli menjelaskan, hal itu akan terjadi jika ada kesepakatan bersama.
"Ini kan kesepakatan itu sedang dikomunikasikan, didialogkan," ujarnya.
Sebelumnya Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Edhy Prabowo juga mengungkapkan hal senada. Ia mengatakan, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto secara prinsip mendukung 10 kursi pimpinan MPR RI demi untuk mewakili semua kepentingan.
"Prabowo malah secara prinsip mendukung ini (10 kursi Pimpinan MPR), karena kalau tidak salah pernah pimpinan berasal dari semua fraksi," kata Edhy Prabowo di kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Sabtu (17/8) lalu.
Untuk diketahui usulan penambahan 10 pimpinan MPR pertama kali dilontarkan PAN. Usulan 10 pimpinan MPR dinilai dapat menjadi jalan tengah perebutan kursi MPR.
"Awal periode ini kan pimpinan MPR lima orang. Setelah beberapa saat, diubah menjadi delapan orang. Tentu sangat baik jika pimpinan yang akan datang disempurnakan menjadi 10 orang dengan rincian sembilan mewakili fraksi-fraksi dan satu mewakili kelompok DPD. Soal siapa ketuanya, bisa dimusyawarahkan untuk mencapai mufakat," kata Wasekjen PAN Saleh Partaonan Daulay, beberapa waktu lalu.