REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyelidiki oknum yajg berpakaian loreng-loreng khas TNI dalam video ujaran berbau rasis saat penggerebekan asrama Papua di Surabaya. Sejumlah pria berbaju loreng itu turut ada bersama sekelompok massa yang mengepung asrama.
"Di video tersebut memang terlihat ada orang-orang pakai baju loreng, saat ini sedang dilaksanakan langkah-langkah pengecekan apakah orang-orang tersebut anggota TNI atau bukan," kata Kepala Pusat Penerangan Daerah Militer V/Brawijaya Letnan Kolonel Arm Imam Hariyadi saat dihubungi, Selasa (20/8).
Imam mengatakan, TNI akan mengecek kebenaran adanya oknum tersebut. Bila benar oknum yang ada dalam video tersebut adalah oknum TNI, Imam memastikan, oknum tersebut akan ditindaklanjuti oleh Polisi Militer.
"Kalau anggota TNI akan kita cek dari kesatuan mana dan pasti ditindaklanjuti prosesnya sesuai ketentuan," kata dia.
Dalam video yang beredar di media sosial, terdapat ujaran yang dilontarkan oleh sekelompok massa yang berada di luar Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya. Mereka mengatai mahasiswa di dalam asrama dengan sebutan 'monyet'.
Ujaran itu kemudian memicu kericuhan yang terjadi di sejumlah kota di Papua Barat maupun Papua. Sejumlah kota menjadi objek perusakan, misalnya Manokwari dan Sorong. Aksi protes juga terjadi di Merauke dan Jayapura.
Penggerebekan sendiri disinyalir terjadi lantaran adanya bendera merah putih di depan asrama yang terjatuh ke selokan. Hingga saat ini, belum diketahui pula siapa yang menyebabkan bendera merah putih itu masuk selokan.