Rabu 21 Aug 2019 19:26 WIB

PAUD Penting Dilakukan untuk Penguatan Karakter Bangsa

Pendidikan karakter usia dini masih tertinggal dari sekolah dasar dan menengah.

Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbu, Dr. Muhammad Hasbi, M.Pd, dalam acara Diskusi Kelompok Terpimpin bertema 'Pengembangan Karakter Anak Usia Dini' di Jakarta pada Senin (20/8).
Foto: doc kemendikbud
Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbu, Dr. Muhammad Hasbi, M.Pd, dalam acara Diskusi Kelompok Terpimpin bertema 'Pengembangan Karakter Anak Usia Dini' di Jakarta pada Senin (20/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sudah menjadi kebutuhan dalam upaya membangun sumber daya manusia (SDM) unggul yang berkarakter. Dengan memiliki karakter kuat, bangsa Indonesia tidak akan mudah terprovokasi dan bahkan terpecah belah.

''Kita tidak ingin karakter kebangsaan kita lemah. Sebab jika lemah, kita mudah sekali terombang ambing dan mudah tersulut oleh provokator,'' ujar Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud, Dr. Muhammad Hasbi, M.Pd, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (21/8).

Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menggelar acara Diskusi Kelompok Terpimpin di Jakarta pada Senin lalu. Acara yang bertemakan 'Pengembangan Karakter Anak Usia Dini' ini digelar dalam rangka upaya penguatan karakter bangsa.

Hasbi menilai karakter kuat menjadi penting di tengah lintas informasi yang sangat terbuka. Karakter tersebut menjadi alat kontrol, sehingga identitas kebangsaan Indonesia tidak terusik. Bangsa Indonesia tidak mudah terprovokasi, tidak mudah menerima informasi yang menjurus pada keretakan nilai nasionalisme dan keindonesiaan.

''Dalam konteks tersebut, Direktorat Pembinaan PAUD memiliki tanggungjawab dalam lingkup pendidikan nasional untuk mendarahdagingkan karakter kebangsaan pada anak usia dini,'' katanya. ''Untuk itu, Diskusi Kelompok Terpimpin ini menjadi sangat relevan dan penting.''

Hasbi pun mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo dalam periode keduanya telah berkomitmen dan menegaskan pentingnya penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Presiden Jokowi menilai titik pijak penguatan dimulai sejak dalam kandungan, balita, anak-anak, remaja dan dewasa.

Tapi, kata Hasbi, penguatan pendidikan karakter sejak usia dini itu masih tertinggal dibandingkan dengan sekolah dasar dan menengah. Bahkan peraturan yang ada, cenderung kurang berpihak pada peran PAUD.

''Misalnya permendikbud tentang Budi Pekerti, pasal 15 menerangkan pendidikan nonformal menyesuaikan, tidak ada keterangan utuh pola penanaman Budi Pekerti pada PAUD. Inilah yang menyebabkan PAUD terpinggirkan dalam sistem pendidikan nasional yang lebih luas,'' katanya.

Maka, dengan adanya Diskusi Kelompok Terpimpin ini, Direktorat Pembinaan PAUD hendak merancang model pembelajaran pendidikan karakter untuk PAUD. Sehingga, ruang kosong itu terisi dan PAUD menjadi satu keutuhan dalam upaya penguatan pendidikan karakter.

''Sudah waktunya kita sadar bahwa pembangunan kualitas SDM bangsa Indonesia harus dimulai sejak dalam kandungan, sejak anak usia dini. Inilah upaya direktorat pembinaan PAUD untuk mempersiapkan SDM unggul yang berkarakter,'' ujar Hasbi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement