REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Wilayah Cirebon di Provinsi Jawa Barat akan memasuki awal musim hujan pada November dan Desember, menurut Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Jumat (23/8). BMKG mengimbau warga dan pemerintah setempat bersiap mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana, seperti banjir dan tanah longsor, selama musim penghujan.
Selama Agustus sampai September, wilayah Cirebon menghadapi puncak musim kemarau. Faa Iziyn mengatakan, selama masa puncak musim kemarau wilayah Cirebon mengalami hari tanpa hujan sampai 60 hari lebih.
Berdasarkan hasil pemantauan hari tanpa hujan per tanggal 20 Agustus. Menurut dia, Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan berpotensi mengalami kekeringan ekstrem.
"Potensi kekeringan ekstrem dengan status awas terjadi di semua wilayah Cirebon," ujarnya.
BMKG mengimbau warga dan pemerintah mengantisipasi dampak kekeringan. "Harus ada persiapan dari warga dan pemerintah untuk menyediakan air bersih selama musim kemarau ini," katanya.