Jumat 23 Aug 2019 14:50 WIB

Cirebon Diprakirakan Baru akan Hujan November

Cirebon berpotensi alami kondisi kekeringan ekstrem.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Kekeringan
Foto: Antara
Kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Wilayah Cirebon di Provinsi Jawa Barat akan memasuki awal musim hujan pada November dan Desember, menurut Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi Ahmad Faa Iziyn di Majalengka, Jumat (23/8). BMKG mengimbau warga dan pemerintah setempat bersiap mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana, seperti banjir dan tanah longsor, selama musim penghujan.

Selama Agustus sampai September, wilayah Cirebon menghadapi puncak musim kemarau. Faa Iziyn mengatakan, selama masa puncak musim kemarau wilayah Cirebon mengalami hari tanpa hujan sampai 60 hari lebih.

Baca Juga

Berdasarkan hasil pemantauan hari tanpa hujan per tanggal 20 Agustus. Menurut dia, Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan berpotensi mengalami kekeringan ekstrem.

"Potensi kekeringan ekstrem dengan status awas terjadi di semua wilayah Cirebon," ujarnya.

BMKG mengimbau warga dan pemerintah mengantisipasi dampak kekeringan. "Harus ada persiapan dari warga dan pemerintah untuk menyediakan air bersih selama musim kemarau ini," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement