Ahad 25 Aug 2019 17:45 WIB

Nakhoda Diminta Waspadai Lokasi Terbakarnya KM Santika

KM Santika yang berisi 56 orang terbakar di Perairan Laut Utara Pulau Masalembo

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Evakuasi para penumpang kapal KM Santika Nusantara juga dibantu oleh kapal-kapal tradisional dan juga kapal rakyat setempat.
Foto: Foto: Humas Ditjen Hubla
Evakuasi para penumpang kapal KM Santika Nusantara juga dibantu oleh kapal-kapal tradisional dan juga kapal rakyat setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meminta para nakhoda kapal mewaspadai lokasi terbakarnya Kapal Motor (KM) Santika Nusantra. Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Kemenhub Ahmad mengatakan sudah menerbitkan telegram yang ditujukan kepada setiap nakhoda yang melintas di lokasi kejadian terbakarnya KM Santika Nusantara.

 

"Nahkoda untuk waspada dan berhati-hati karena bangkai kapal KM Santika Nusantara telah bergeser," kata Ahmad dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Ahad (25/8).

Ahmad menjelaskan pergeseran bangkai kapal KM Santika Nusantara tersebut disebabkan oleh faktor angin dan gelombang laut. Untuk itu, Ahmad mengatakan telegram diterbitkan nakhoda kapal yang melintas dan berlayar di sekitar perairan tersebut agar meningkatkan pengamatan, memberikan informasi, dan meningkatkan kewaspadaan sekaligus berhati-hati dalam pelayaran di wilayah perairan Masalembu.

"Apabila menemukan hal-hal lainnya dapat segera menghubungi Syahbandar Masalembu atau Stasiun Radio Pantai Masalembu," ujar Ahmad.

Selain itu, Ahmad memastikan operator kapal KM Santika Nusantara yaitu PT Jembatan Nusantara sudah mengirimkan satu unit kapal KMP Gading Nusantara dari Pelabuhan Padang Bai sejak Jumat (23/8). Kapal tersebut dioperasikan untuk melakukan pemantauan.

"Pada Sabtu (24/8), juga telah diberangkatkan satu unit tug boat yang rencananya akan menarik bangkai KM Santika Nusantara ke Gresik," tutur Ahmad.

Selanjutnya, untuk lima penumpang korban kebakaran kapal KM Santika Nusantara yang selamat menurut Ahmad sudah tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya hari ini (25/8). Kelima korban tersebut sebelumnya ditolong perahu nelayan yang melintas di sekitar lokasi kebakaran kapal.

Kelima orang penumpang yang selamat tersebut diangkut menggunakan kapal Negara KN SAR Laksamana dari Pulau Masalembu ke Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. Kepala Basarnas Bagus Purhito mengatakan lima korban penumpang selamat tersebuy langsung dilakukan pendataan dan diberikan asupan makanan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement