REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Pemerintah Kolombia menyatakan, lebih dari 85 ribu migran Venezuela menyeberang ke Ekuador dari Kolombia pada bulan lalu. Hal itu dilakukan menjelang pembatasan visa baru dari Quito yang mulai berlaku pada Senin (26/8).
Ekuador akan mewajibkan visa bagi warga negara Venezuela, bagian dari kebijakan imigrasi yang lebih ketat. Berdasarkan data dari Agen Migrasi Kolombia, jumlah migran yang memasuki Ekuador di perbatasan Rumichaca mencapai 11 ribu selama akhir pekan. Angka tersebut naik 30 persen dibandingkan dengan lalu lintas normal.
Menteri Luar Negeri Kolombia, Carlos Holmes Trujillo mengatakan dalam sebuah pernyataan, aturan baru tidak akan menghentikan orang dari bermigrasi karena kebutuhan. Akan tetapi sebaliknya, hal itu akan meningkatkan jumlah orang yang menggunakan penyeberangan informal.
"Masuknya para migran melalui daerah-daerah yang tidak sah, jalan pintas, meningkatkan kejahatan dan perdagangan manusia, membuat orang dalam bahaya," kata Trujillo.
"Ini juga menghentikan negara mengidentifikasi populasi yang masuk, yang berarti angka migrasi tidak diketahui dengan pasti dan kebijakan yang diperlukan tidak dapat diterapkan untuk cenderung populasi itu," ucap Trujillo.
Adapun Kolombia merupakan rumah bagi sekitar 1,4 juta warga Venezuela, yang melarikan diri dari krisis politik dan ekonomi. Ratusan ribu lainnya telah melewati negara itu dalam perjalanannya ke Ekuador, Peru, Chile, dan tujuan lainnya.
Wakil sekretaris Ekuador untuk migrasi, Jhoe Lara mengatakan, negara akan memperkuat keamanan di penyeberangan perbatasan. Langkah itu termasuk 26 jalur informal dalam upaya untuk melindungi keselamatan migran.
Pada Oktober, Ekuador akan memulai 'Regularization Process', bagi para migran Venezuela yang tiba di negara itu sebelum 26 Juli, memberikan mereka visa kemanusiaan dua tahun yang dimaksudkan untuk memfasilitasi akses ke layanan sosial.
Berbeda dengan tetangganya, Kolombia belum menerapkan persyaratan imigrasi yang ketat. Kolombia mendorong para migran yang memasuki negara itu secara informal untuk mendaftar ke pihak berwenang, sehingga mereka dapat mengakses layanan kesehatan, tempat sekolah, dan layanan sosial lainnya.
Kolombia menyatakan akan memberikan kewarganegaraan kepada lebih 24 ribu anak yang lahir di negara itu dari orang tua migran Venezuela. Hal itu dilakukan untuk mencegah anak-anak tanpa kewarganegaraan dan kurang dapat mengakses layanan publik.
Sekitar 320 ribu warga Venezuela saat ini tinggal di Ekuador. Pemerintah memperkirakan angka itu bisa meningkat hampir setengah juta pada akhir tahun.