Selasa 27 Aug 2019 18:18 WIB

Perlintasan Tempat Kecelakaan Argo Vs Bus Agra Mas

Rencananya pembahasan akan digelar Rabu (28/8).

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Karta Raharja Ucu
Sejumlah petugas mengevakuasi bus yang tertabrak kereta api Argo Parahyangan KA-32 jurusan Gambir - Bandung di Warung Bambu, Karawang, Jawa Barat, Senin (26/08/2019). Kecelakaan tersebut terjadi akibat bus dengan nomor polisi T 7915 DC mogok di tengah perlintasan kereta api.
Foto: ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Sejumlah petugas mengevakuasi bus yang tertabrak kereta api Argo Parahyangan KA-32 jurusan Gambir - Bandung di Warung Bambu, Karawang, Jawa Barat, Senin (26/08/2019). Kecelakaan tersebut terjadi akibat bus dengan nomor polisi T 7915 DC mogok di tengah perlintasan kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang, belum bisa memberi tanggapan soal rencana penutupan perlintasan kereta di lokasi tabrakan antara KA Argo Parahyangan dan Bus Agra Mas. Rencananya pembahasan penutupan perlintasan digelar Rabu (28/8) dengan PT KAI Daop 1 Jakarta.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang, Arief Bijaksana Maryugo, mengatakan, pihaknya belum bisa menanggapi rencana PT KAI itu. Pemkab Karawang juga belum tahu menerima atau menolak rencana itu karena pembahasannya baru akan dimulai besok.

"Besok, bersama ibu bupati, baru akan membahas masalah ini," ujar Arief, kepada Republika, Selasa (27/8).

Arief menjelaskan, di wilayahnya ada 32 perlintasan KA yang sebidang dengan jalan. Dari jumlah tersebut, enam di antaranya merupakan perlintasan resmi yang ada palang pintunya. Sedangkan, sisanya 26 lagi merupakan perlintasan tidak resmi.