Kamis 29 Aug 2019 20:08 WIB

Enam Penyulang PLN di Jayapura Belum Beroperasi

Upaya penormalan terus dilakukan oleh PLN.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Budi Raharjo
Api membakar sebuah bangunan saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019).
Foto: Antara/Indrayadi TH
Api membakar sebuah bangunan saat berlangsungnya aksi unjuk rasa di Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN menyampaikan sejumlah penyulang masih belum bisa beroperasi normal menyusul aksi massa di Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada Kamis (29/8).

Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah mengatakan, penyulang PLN yang berada di sekitar kantor Telkom ikut terbakar. Kata Dwi, hingga pukul 19.00 WIB, beban sistem Jayapura pada malam ini sekitar 56 MW dengan 34 penyulang dalam kondisi normal.

"Sementara itu yang sedang mengalami pemadaman sekitar 19 MW tersebar di enam penyulang meliputi Merak, Nuri, Mambruk, Kasuary, Rajawali, dan Maleo," ujar Dwi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika di Jakarta, Kamis (29/8).

Dwi menyampaikan, upaya penormalan terus dilakukan untuk penyulang yang sudah aman atau bebas dari api akan langsung dinyalakan kembali agar pelanggan segera bisa menikmati listrik. Selain itu, lanjut Dwi, pengecekan seluruh penyulang dilakukan secara ketat demi pengamanan dan kenyamanan pelanggan.

"PLN akan terus memberikan informasi progress penormalan infrastruktur kelistrikan di Jayapura," ungkap Dwi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement