REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktur Keuangan PT Inti, Tri Hartono Rianto, menegaskan perusahaan segera merealisasi tuntutan karyawan soal pembayaran gaji bulan Juli. Penegasan tersebut disampaikan Tri dihadapan ratusan karyawan yang menggelar aksi unjuk rasa di halaman kantor PT Inti Jl Mochammad Toha, Kota Bandung, Kamis (29/8).
"Gaji karyawan bulan Juli dalam beberapa hari ini segera dibayarkan. Kami tengah berupaya mengatasi persoalan ini (perusahaan)," kata dia.
Ratusan kartawan PT Inti, perusahaan milik negara yang bergerak di bidang industri telekomunikasi, elektronika, informatika, kelistrikan/energi, menggelar aksi unjuk rasa menuntut pembayaran gaji. Unjuk rasa yang digelar di halaman kantor di Jl Mohammad Toha, Kota Bandung, Kamis (29/8) ini berlangsung damai. Mereka menuntut hak-hak karyawan segera diberikan, diantaranya gaji bulan Juli dan Agustus yang belum terbayarkan sepenuhnya.
Dalam aksinya ratusan karyawan ini membentangkan sejumlah poster yang berisi tuntutan mereka. Aksi yang dimulai pukul 13.00 WIB ini mendapat penjagaan dari aparat Polri dan TNI.
Meski dijaga, aparat terlihat akrab dengan para karyawan yang tengah menggelar aksi unjuk rasa. Para karyawan bergantian menyampaikan aspirasinya dalam aksi tersebut. Unjuk rasa ini hanya berlangsung kurang dari satu jam.
Dalam pernyataan sikapnya, Ketua Serikat Pekerja PT Inti (Sejati), Ahmad Ridwan Al Faruq, mengatakan, selain masalah gaji yang belum terbayarkan karyawan juga menuntut pembayaran fasilitas kesehatan, tunjangan, dan pesangon. "Kami menuntut hak-hak karyawan segera dipenuhi secepat-cepatnya," kata dia yang disambut riuh ratusan karyawan.
Pjs Kepala Devisi Sekretariat Perusahaan, Gde Pandit Wicaksono, mengatakan, perusahaan tengah mencari solusi untuk menyelesaikan kondisi perusahaan yang tengah mengalami penurunan. Ia berharap solusi yang diambil direksi bisa memperbaiki kondisi perusahaan.
"Dalam minggu ini direksi akan mengambil langkah-langkah strategis untuk mengatasi persoalan ini. Langkah strategis itu dukungan perbankan yang tengah diupayakan ataupun penyertaan modal negara," ujar dia.