REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pelatih timnas Cina Marcello Lippi mengaku akhirnya menyaksikan perkembangan tim asuhannya yang mengawali ambisi mencapai putaran final Piala Dunia untuk kedua kalinya pada bulan ini. Sepanjang sejarah, Cina hanya sekali tampil di putaran final Piala Dunia, yakni pada 2002. Saat itu, Cina terhenti di fase grup tanpa pernah mencetak gol.
Lippi yang kini telah berusia 71 tahun kembali melatih Cina pada Mei 2019, beberapa bulan setelah meninggalkannya. Ia mengusung optimisme tinggi pada periode kedua ini. "Kami berkembang," kata Lippi dalam wawancara dengan harian olah raga Gazzetta Dello Sport, Kamis (5/9).
"Ketika saya sampai di Evergrande saya bilang kepada mereka kalian yang terkuat, kalian tak perlu pelatih juara dunia untuk memenangkan kejuaraan lain," kata Lippi mengenai kepelatihanyna untuk raksasa liga Cina Guangzhou Evergrande.
Tetapi untuk menjadi sebuah klub internasional, kata dia, Evergrande perlu ketat, kompak, agresif, cepat, dan bermain intens bahkan tanpa bola. Menurut Lippi, itulah yang ia minta kepada para pemain timnas Cina. "Bagi saya, mereka kini membuat kami melihat hal yang berbeda," kata dia.
Mantan pelatih Juventus, Inter Milan dan Napoli itu menyatakan akan mundur untuk kedua kalinya jika gagal mengantarkan Cina lolos ke putaran final Piala Dunia 2022. Perjalanan panjang ke Qatar dimulai bulan ini.
Cina akan ditantang Maladewa di Grup A pada 10 September sebelum dijajal Guam dan Filipina awal Oktober, serta melawan Suriah pada 14 November.