REPUBLIKA.CO.ID, BELFAST -- Lebih dari setahun terakhir sepak bola Jerman mengalami dinamika. Ini dalam konteks tim nasionalnya.
Setelah gagal total di Piala Dunia 2018, Die Mannschaft terjerembab pada ajang UEFA Nations Leagues musim 2018/2019. Kini, perlahan tapi pasti, skuat polesan Joachim Loew membaik.
Dalam tiga laga perdana kualifikasi Piala Eropa 2020, Jerman meraih 100 persen kemenangan. Tapi pada partai keempat, Manuel Neuer dan rekan-rekan dihajar Belanda di kandang sendiri.
Sebuah pukulan telak. Tak ada waktu bagi Der Panzer menyesali kekalahan di laga klasik tersebut, secara berlebihan.
Terbukti, tiga hari berselang, Jerman kembali ke jalur kemenangan. Bertandang ke markas Irlandia Utara, Windsor Park, Belfast, Selasa (10/9) dini hari WIB, pasukan Loew unggul dua gol tanpa balas.
Mantan pelatih Jerman, Juergen Klinsmann diminta mengomentari dinamika eks tim besutannya. Ia kesulitan menentukan level Der Panzer saat ini.
"Sekarang kami berasumsi kami akan lolos (ke Piala Eropa 2020). Skuat ini butuh uji coba menghadapi Argentina atau Spanyol, atau tim besar lainnya, untuk mengetahui di mana kami berada," ujar Klinsmann, dikutip dari laman UEFA.
Namun semua akan terlihat saat Jerman berlaga di Euro 2020. Dengan catatan, juara dunia empat kali itu lolos ke kompetisi tersebut.
Gelandang serang Jerman, Julian Brandt menilai penampilan timnya membaik. Pasca-dikalahkan Belanda, ia dan rekan-rekannya lebih trengginas di markas Irlandia Utara. "Beberapa hal diperbaiki, salah satunya, kami lebih klinis saat ini," ujar Brandt.
Keputusan Loew dalam meremajakan skuat dinilai berpengaruh pada penampilan Jerman. Tak ada lagi sosok senior seperti Sami Khedira, Mesut Oezil, Jerome Boateng, atau Matts Hummels.
Dampaknya, sang raksasa belum stabil menuai kemenangan dalam setahun terakhir. Tapi kini, Marco Reus dkk sudah mulai kembali ke jalur positif. Ada empat kemenangan dalam lima laga terakhir ditorehkan Die Mannschaft.