Rabu 11 Sep 2019 16:00 WIB

Ciri Orang yang takkan Tersentuh Api Neraka Menurut Aa Gym

Aa Gym berceramah pada agenda Muhasabah Akbar Muharram 1441 Hijriah di UI, Depok.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Ulama kondang Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) meluncurkan produk pertanian berupa pupuk organik yang diproses melalui teknologi biokonversi. Yakni, dengan memanfaatkan peran larva lalat black soldier fly (BSF).
Foto: dok. Istimewa
Ulama kondang Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) meluncurkan produk pertanian berupa pupuk organik yang diproses melalui teknologi biokonversi. Yakni, dengan memanfaatkan peran larva lalat black soldier fly (BSF).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pendakwah dan Pendiri PP Darut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar menyampaikan ceramah pada agenda Muhasabah Akbar Muharram 1441 Hijriah di Masjid Ukhuwa Islamiyah, Kampus Universitas Indonesia, Depok, Rabu (11/9). Topik yang dibicarakan adalah "Bangsa yang Kuat adalah Bangsa yang Hatinya Sehat".

Dalam kesempatan itu, Aa Gym, sapaannya, menyampaikan sebuah hadits shahih riwayat At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban. Hadits yang diriwayatkan dari jalur Abdullah bin Mas'ud ini membicarakan tentang ciri-ciri orang yang tidak akan atau haram tersentuh api neraka.

Rasulullah dalam hadits tersebut memaparkan ciri-ciri orang yang tidak akan tersentuh api neraka. Ciri-cirinya adalah, orang yang hayyin, layyin, qarib dan sahl. "Jadi qolbun salim (hati yang bersih) itu ada empat cirinya. Pertama adalah hayyin," kata Aa Gym.

Hayyin ini, jelas Aa Gym, adalah orang yang lahir dan batinnya tenang, teduh dan meneduhkan. Orang ini dapat mengontrol dirinya, tutur katanya terjaga dan terpelihara sehingga orang lain juga akan ikut tersiram keteduhan dan ketenangan.

"Tidak grasa-grusu, tidak tempramental, tidak emosional, dan stabil. Semua terkendali dalam sikapnya, berkatanya, dan sangat memengaruhi orang untuk menjadi jalan ketentraman," paparnya.

Aa Gym menerangkan, bahwa hayyin datang dari ketauhidan dan keyakinannya kepada Allah SWT. "(Ketika) sakit hati, shalat. Punya keinginan, shalat. Karena shalat itu pilar zikrullah," ucapnya.

Kedua, jelas Aa Gym, adalah layyin, yang berarti lembut dan sopan. Bicaranya baik dan terjaga sehingga tidak melukai hati orang lain. Orang seperti ini senang pada kebaikan. "Dan tidak kelihatan menggurui karena dia sangat sopan," jelasnya.

Bagaimana cara memiliki sifat seperti itu? Aa Gym mengatakan layyin itu datang dari hati yang rahmatan lil alamin, dari kasih sayang. Dia kemudian menceritakan seorang ibu di Kolombia yang datang ke kebun binatang. Dia di sana tampak sedang mengganggu seekor singa hingga akhirnya singa itu menerkamnya.

Namun ternyata tidak diterkam, tetapi singa itu memeluk rindu perempuan itu. Kemudian diketahui bahwa rupanya perempuan tersebut 5 tahun lalu pernah menolong singa itu saat masih kecil.

"Singa itu binatang buas, bisa menyayangi ibu ini, apa rahasianya? Kasih sayang dan tulus. Tulus ya. Kalau (perempuan itu) Muslim, namanya ikhlas. 5 tahun lalu pernah menolong singa itu dan singanya tidak lupa," tutur dia.

"Islam adalah agama kasih sayang. Saya tidak mengerti juga kalau Islam identik dengan kekerasan. Kalau ingin jadi orang tak tersentuh api neraka maka harus melimpah kasih sayang. Sayangi yang di bumi maka yang di langit menyayangi," tambahnya.

Ketiga, adalah qorib yakni supel, mudah bergaul, dan jika bertemu dengannya maka akan terasa senang. Qarib ini datang dari hati yang tawadhu dan jauh dari sikap sombong. Ciri sombong adalah mendustakan kebenaran dan menganggap remeh orang lain.

"Rasulullah begitu hebat tetapi begitu tawadhu. Setiap yang berjumpa bertamu padanya, itu selalu menganggap 'wah saya pasti orang yang paling istimewa di mata Rasul'," terang Aa Gym.

Rasulullah selalu menyimak apa yang disampaikan oleh orang di hadapannya sehingga orang tersebut merasa senang. Aa Gym kemudian mengaitkannya dengan keadaan sekarang di mana banyak orang yang lebih sering bermain gadget sehingga larut pada dunianya sendiri dan mengabaikan orang-orang di sekitarnya.

Aa Gym juga mengingatkan, keberadaan ponsel sekarang ini dapat menghilangkan keakraban di lingkup keluarga. "Jangan sampai saat bertemu sebentar dengan anak, malah main handphone. Kamera sudah kalah gara-gara handphone, radio hilang. Yang bisa hilang juga adalah keakraban di keluarga dan menjadi kurang menghormati orang di depannya," jelasnya.

Keempat, adalah sahl. Aa Gym menjelaskan sahl ini artinya mudah dan tidak mempersulit. Ini berbeda dengan orang kebanyaka yang cenderung ingin memperpanjang ataupun mempersulit suatu persoalan. Dalam hal ini, Aa Gym berpesan kepada para suami untuk bersabar menghadapi istrinya. "Karena perempuan ini seperti tulang rusuk. Kalau dikerasi, patah. Kalau dibiarin, tetap saja bengkok. Jadi sama istri itu harus disabarin," tuturnya.

Aa Gym menjelaskan seorang suami perlu memahami bahwa istri kerap kali menunjukkan sikap yang tidak konsisten dan sulit dimengerti. Misalnya, ketika istri menawarkan makanan yang ingin dikonsumsi. Lalu suami menjawab apa saja. Istri kemudian meminta lagi suaminya untuk mengatakan makanan apa yang ingin dicicipinya, karena ingin beramal shaleh kepada suami.

"Lalu dijawab suami opor ayam. Istri bilang 'ayam tuh mahal'. Suami bilan lagi, 'ya sudah makanan di warteg saja supaya enggak susah, enggak perlu masak'. Nah (kalau dijawab) ini pasti dibilang masakannya enggak enak," terangnya.

Aa Gym juga mengingatkan, jika hati galau maka Allah sedang mengingatkan untuk tetap berzikir. "Semua urusan itu ada dalam genggaman Allah. Tapi kita kebanyakan mikir, dan stres. Kurang zikir.

Harusnya tiap mikir jadi zikir. Contohnya Pilpres, kalau enggak pake zikir, stres-nya sampai sekarang," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement