Kamis 12 Sep 2019 14:18 WIB

Habibie Tekankan Pentingnya Pembangunan Manusia

Habibie, kata Sandiaga, bilang manusia perlu dibangun lebih dulu sebelum teknologi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Yudha Manggala P Putra
BJ Habibie
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
BJ Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengenang sosok Presiden RI ke 3 BJ Habibie yang menekankan pembangunan bangsa pada manusia. Habibie yang telah berperan besar membangun bangsa di bidang Ilmu Pengetahuan Teknologi.

Tapi seorang Habibie kata Sandi tidak melulu membangun secara fisik. Tapi bagaimana untuk membangun sumber daya manusia yang akan mengerjakannya.

"Bapak Habibie selalu bilang, yang perlu dibangun lebih dulu itu manusianya, barulah membangun pengembangan teknologi dan industri," kata Sandiaga saat memberikan kuliah umum di kampus Universitas Andalas, Padang, Kamis (12/9).

 

Sandi mengaitkan pandangan almarhum Habibie ini dengan konteks kekinian. Menurut Sandi, pemerintah harus memfokuskan pembangunan SDM ketimbang pembangunan fisik yakni infrastruktur. 

 

Saat membuat pesawat terbang bersama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kemudian berubah nama menjadi PT Dirgantara, Habibie mendahulukan pembangunan SDM. Habibie mendidik anak-anak bangsa yang akan mengerjakan industri.

 

Sandi ingin bangsa Indonesia meneruskan apa yang telah dilakukan Habibie ini. Dengan menghasilkan karya dari tangan anak-anak bangsa.

 

"Jangan melulu membangun infrastruktur. Manusianya. Nanti kita wujudkan pesawat R80 dapat mengudara di langit Indonesia dan dunia," ujar Sandi.

 

Sandi memaknai pesan Habibie mengenai pentingnya pembangunan manusia, karena dengan tenaga kerja dari anak anak bangsa yang terampil, pemerintah tak perlu lagi mendatangkan tenaga kerja asing ke dalam negeri. Pada masa ini Sandi melihat Indonesia selalu diserbu tenaga kerja asing lantaran pemilik modal tidak yakin dengan kemampuan tenaga kerja lokal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement