Kamis 12 Sep 2019 19:01 WIB

Said Aqil Minta Pemerintah Tegas Tindak Kelompok Radikal

Seluruh ormas Islam yang tergabung dalam LPOI akan mendukung aparat bertindak.

KH Said Aqil Siroj
Foto: Republika/Fuji E Permana
KH Said Aqil Siroj

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) KH Said Aqil Siroj meminta supaya pemerintah agar lebih tegas dalam menindak kelompok-kelompok radikal. LPOI akan mendukung tindakan tegas aparat.

"Seluruh ormas Islam yang tergabung dalam LPOI serta ormas yang berkomitmen terhadap empat pilar, akan mendukung aparat dalam bertindak sesuai dengan dengan konstitusi," ujar Said melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (12/9).

Baca Juga

Kiai Said juga mengajak semua pihak, khususnya umat Islam agar mengisi kemerdekaan dengan menyebarkan Islam yang santun dan menjauhi kekerasan, memperbanyak pendidikan dan membangun masyarakat yang menjunjung tinggi akhlakul karimah. "Kita turut berjuang semampu kita, kita ikut bersama-sama dengan para pemangku yang lain mempertahankan NKRI, Pancasila, Bhineka Tungga Ika, UUD 1945," ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Umum LPOI H. Lutfy A. Tamimi menyebutkan pemerintah tampak kurang tegas menindak oknum penyebar dan pelaku radikalisme. "Pemerintah kurang tegas, sehingga terkesan membiarkan berbagai radikalisme yang ada," kata Lutfy.

Lutfy mengatakan bahwa radikalisme, terorisme dan separatisme di Indonesia kian membahayakan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Selama pemilu yang berlangsung baru-baru ini menjadi bukti bagaimana radikalisme berbaju agama sangat terasa," kata Lutfy.

Lutfy kemudian mengajak seluruh masyarakat untuk bertindak dengan mencegah, jangan sampai terjadi adu domba yang kemudian memecah bangsa Indonesia. "Kami juga meminta kepada pemerintah agar lebih tegas lagi dan tidak membiarkan kelompok radikal berdiam di Indonesia," kata Lutfy.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement