Sabtu 14 Sep 2019 12:48 WIB

Puskesmas di Riau Jadi Posko Kesehatan 24 Jam

Puskesmas dapat melayani kesehatan masyarakat terpapar asap tanpa dikenakan biaya.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Esthi Maharani
Pengendara sepeda motor menembus kabut asap pekat dampak dari kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Senin (9/9/2019) pagi.
Foto: Antara/Rony Muharrman
Pengendara sepeda motor menembus kabut asap pekat dampak dari kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Senin (9/9/2019) pagi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Provinsi Riau telah menginstruksikan seluruh pusat kesehatan masyarkat (puskesmas) menjadi Posko kesehatan yang buka 24 jam. Puskesmas dapat melayani kesehatan masyarakat terpapar asap tanpa dikenakan biaya.

“Seluruh puskesmas sekarang adalah posko. Tempat mengadu seluruh masyarakat Riau yang terkena ISPA,” kata Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution di Kantor Gubernur Riau, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (14/9).

Edy menyatakan Gubernur Riau juga telah menginstruksikan kepala 15 kabupaten/kota di provinsi Riau untuk melakukann kesiapsiagaan kesehatan di wilayah masing-masing. Untuk memastikan hal itu, dia menambahkan, gubernur akan memimpin rapat koordinasi pada Sabtu (14/9).

“Bahkan hari ini Satgas Kesehatan mengoperasikan tiga ambulans yang siap sewaktu-waktu ditelepon nomernya 119 selama 24 jam,” ujarnya.

Selain Puskesmas, Dinas Kesehatan Riau mewajibkan rumah sakit milik pemerintah daerah dan swasta di Pekanbaru untuk melayani masyarakat terdampai karhutla.

“Masyarakat yang terdampak dengan karhutla wajib rumah sakit tangani tanpa memungut biaya satu rupiah juga,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir.

Ia menjelaskan, rumah sakit harus menyediakan ruangan evakuasi yang aman jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Ruang evakuasi juga tersedia di seluruh Puskesmas yang sudah disiagakan selama 24 jam. Selain itu, pihaknya telah membagikan lebih dari 700 ribu masker kepada masyarakat yang membutuhkan. Pembagian masker dilakukan terutama melalui Dinas Kesehata kabupaten/kota dan puskesmas.

Pembagian masker juga dilakukan di delapan titik di Pekanbaru, yaitu di depan kantor gubernur, simpang harapan raya, rumbai, kubang, patimura dan lain-lainnya. Masker dibagikan secara langsung ke masyarakat, melalui organisasi profesi, dan komunitas peduli kesehatan masyarakat. Dinas Kesehatan melakukan edukasi kepada masyarakat untuk mencegah dampak kesehatan akibat asap karhutla.

“Jika harus keluar ruangan harus pakai masker dan untuk menghindari iritasi mata, gunakan kacamata. Cegah iritasi kulit, pakai baju lengan panjang,” katanya.

Menurut catatan Dinas Kesehatan terjadi peningkatan kunjungan ke fasilitas kesehatan dengan kasus ISPA. Hingga tanggal 11 September 2019, Dinkes Riau mencatat 9.931 kunjungan kasus ISPA.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement