REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) menyatakan kabut asap kiriman yang melanda Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menyebabkan jarak pandang semakin berkurang. Jarak pandang saat ini hanya dua kilometer.
Menurut petugas BMKG Nunukan, Taufik di Nunukan, Sabtu (14/9), sesuai pantauan satelit, sebaran asap yang semakin menebal masih terdeteksi titik api pada sebagian besar wilayah Kalimantan. Kabut asap tersebut hingga negara tetangga Malaysia sejak Kamis (12/9) sore.
Sebaran asap yang terjadi di Kabupaten Nunukan, kata Taufik, merupakan dampak kiriman dari wilayah lain di mana arah angin dominan dari tenggara barat daya menuju barat laut dan utara timur laut. Sehingga, udara tampak berkabut hampir di seluruh wilayah di daerah itu.
Taufik mengatakan, dampak dari sebaran asap berpotensi buruk dari segi kesehatan dan berbahaya bagi keselamatan jasa transportasi darat, laut, dan udara karena bisa mengurangi jarak pandang (visibility). "Hingga saat ini jarak pandang sekitar dua kilometer saja. Untuk itu kami imbau agar masyarakat yang beraktivitas di luar untuk menggunakan masker agar mengurangi risiko yang merugikan kesehatan dari menghirup asap secara langsung," sarannya.
Taufik juga meminta jasa transportasi darat, laut, dan udara agar selalu waspada dan update informasi terbaru perkembangan informasi cuaca untuk keselamatan. Selain itu, ia juga memgajak masyarakat Nunukan untuk menjaga kelestarian lingkungan bersama dengan aparatur pemerintah setempat terhadap pencegahan dan pengendalian karhutla.
Apalagi mengingat saat ini memasuki periode dasarian kedua bulan September di Kabupaten Nunukan sehingga ada penurunan curah hujan. Oleh karena adanya potensi peningkatan hotspot dan sebaran asap tersebut, BMKG Nunukan akan terus menginformasikan perkembangan teranyar terkait cuaca dan iklim sambil berkoordinasi dengan sektor terkait.