Ahad 15 Sep 2019 13:55 WIB

Tidak Tahan Kabut Asap, 246 KK di Pekanbaru Mengungsi

246 Kepala Keluarga (KK) di Pekanbaru memilih mengungsi dari rumah akibat kabut asap

Rep: Febrian Fachri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019).
Foto: Antara/Rony Muharrman
Pengendara kendaraan bermotor menembus kabut asap pekat dampak dari kebekaran hutan dan lahan di Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Sebanyak 246 Kepala Keluarga (KK) di Pekanbaru memilih mengungsi dari rumah akibat tidak tahan dengan kondisi kabut asap. 246 KK ini memboyong anggota keluarganya ke Posko Pengungsian dan Kesehatan DPW PKS Riau yang terletak di  Jalan Seokarno Hatta, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru.

"Kami siap menampung para korban bencana kabut asap di sini. Kami menyediakan fasilitas kesehatan, tempat perawatan, tempat istirahat dan tempat bermain anak-anak," kata Sekretaris Humas PKS Riau kepada Republika, Ahad (15/9).

Imron mengatakan setiap hari ada puluhan warga Pekanbaru dan sekitarnya yang datang untuk berlindung. Imron menyebut para orang tua merasa tidak aman lagi di rumah mereka terlebih buat balita dan anak-anak karena kondisi udara di Kota Pekanbaru sudah masuk kategori Sangat Tidak Sehat.

Imron menyebut pantauan pihaknya  indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Kota Pekanbaru dan sekitarnya sudah mencapai angka di atas 500. Untuk di luar ruangan DPW PKS Riau saja ISPU tercatat 433.

Jadinya tempat aman buat balita dan anak-anak adalah di dalam ruangan. Pengurus PKS Riau meyulap semua bangunan Kantor DPW ini sebagai tempat berlindung buat pengungsi. Mereka menyediakan ruangan pemeriksaan kesehatan, ruangan perawatan dan ruangan tempat istirahat para pengungsi.

Beberapa ruangan dikhususkan buat balita dan anak-anak, ruangan wanita dan ibu hamil. Bangunan tiga lantai ini juga memiliki ruangan luas di lantai dua dan tiga untuk tempat bermain anak-anak.

Kemudian di posko ini juga menyiapkan makan pagi, siang dan malam dan makanan ringan buat snek buat pengungsi.

Untuk tenaga medis, posko menyiagakan empat orang dokter umum. Dokter ini akan berjaga untuk dua shift sehari. Kemudian juga ada empat orang tenaga perawat dan dua orang apoteker. 

"Sekarang dokter harus ada yang siaga pada malam hari juga karena pengungsi datang dan ada yang kami jemput," ujar Imron.

Imron meminta semua pihak agar memberitahukan keberadaan posko pengungsian dan kesehatah DPW PKS ini supaya masyarakat yang merasa butuh bantuan bisa datang untuk berlindung dari ganasnya kabut asap.

Posko kata Imron juga menyiagakan call center 082385035313. Bagi warga yang kesulitan mendatangi posko, kata Imron akan ada tim yang siap menjemput korban ke lokasi masing-masing untuk kemudian diboyong ke posko.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement