REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Banten melakukan uji coba metode 'sport science' untuk meningkatkan potensi atlet pelajar dan prestasi olahraga di Pusat Pembinaan dan Pelatihan Olahraga Provinsi Banten, Selasa (17/9). Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Banten Deden Apriandhi mengatakan, metode sport science merupakan salah satu cara pembinaan olahraga secara ilmiah.
Selama ini pembinaan masih dilakukan secara konvensional. Jika dilakukan secara ilmiah, maka potensi atlet serta kekurangan dan kelebihan mereka bisa terukur.
"Nanti bisa memberikan 'treatment' apa yang bisa dilakukan sehingga bisa meningkatkan kemampuan mereka. Apalagi mereka kan masih usia pelajar, masih banyak hal yang bisa dikembangkan dalam diri mereka," kata Deden Apriandhi usai mendampingi tim 'sport science' Kemenpora melakukan uji coba 'sport science' bagi 50 atlet pelajar Banten.
Deden mengatakan, hari ini pihaknya melakukan sampling atau uji coba metode tersebut terhadap 50 atlet pelajar Banten, dengan menghadirkan tim ahli 'sport science' dari Kemenpora. Ada dua pola yang diujikan kepada para atlet tersebut yakni tes secara umum dan ada juga tes atau uji untuk masing-masing cabang olahraga.
"Tujuannya sih cuman satu, kita ingin atlet pelajar yang ada di Banten prestasi olahraga-nya meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Deden.
Ia juga berharap peningkatan prestasi olahraga juga dibarengi dengan peningkatan motivasi para atlet. Salah satunya diberikan pembinaan dan pelatihan yang benar sehingga motivasi para atlet juga nantinya akan meningkat sehingga sesuai antara pola pembinaan yang diberikan dengan potensi para atlet.
"Program ini merupakan usulan yang kami sampaikan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II yakni 'Strategi Peningkatan Prestasi Olahraga Berbasis Sport Science. Mudah-mudahan tahun ini depan ini menjadi program yang bisa dijalankan secara permanen di Provinsi Banten untuk meningkatkan prestasi olahraga," kata Deden.
Sementara Staf Ahli Bidang Pengembangan SDM Kemenpora, Mohammad Nanang H Kususma mengatakan, metode pembinaan para atlet melalui sport science penting dilakukan dan setiap daerah seharusnya memiliki fasilitas sport science. Apalagi dukungan tersebut di Banten selaras dengan adanya sport center yang saat ini sedang dibangun Pemprov Banten melalui APBD.
"Selama ini kalau ada atlet juara, kita tidak tahu, juaranya karena apa. Dengan adanya pendekatan fasilitas sport science dan sport center, kita bisa melakukan pendekatan peningkatan potensi atlet melalui ilmiah," katanya.
Ia mengatakan, kelebihan dengan adanya sport science adalah proses pelatihan para atlet melibatkan beberapa aspek, tidak hanya fisik tetapi ada aspek psikologi. Fisik juga ada beberapa segi, kekuatan, daya tahan dan kordinasi.
"Kita melakukan tes ini untuk mengidentifikasi bakat, yang pertama dilakukan dari segi kesehatan secara umum. Apakah atlet yang direkrut ini sudah memiliki tingkat kesehatan secara umum yang bagus atau tidak. Berikutnya secara psikologi, kuat secara emosi atau tidak dan tahan terhadap tekanan," kata Nanang.