REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Dakwah sebagai program inti Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) senantiasa diperkuat melalui beragam progra. Salah satu di antaranya adalah natura untuk Dai Tangguh.
“Program ini diharapkan dapat meningkatkan dedikasi para Dai Tangguh di masyarakat. Terlebih di Maluku medannya cukup berjauhan. Tidak saja naik dan turun dari motor, tetapi juga harus naik dan turun perahu,” terang Kepala BMH Perwakilan Maluku Ali Ikrom, melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (19/9).
Dai Tangguh penerima program ini adalah para dai yang bertugas di beberapa pulau, seperti Pulau Dobo, Tual, dan pulau-pulau lainnya di sekitar Ambon.
“Mereka tidak saja membina umat Islam di kepulauan, tetapi juga para mualaf,” imbuh Ali Ikrom.
Salah satu kegiatan dakwah yang dilakukan oleh Dai Tangguh di Pulau Dobo, Maluku.
Ia mengemukakan, para Dai Tangguh merasa sangat terbantu. Hal itu karena dalam berdakwah di kepulauan tidak saja stamina yang perlu dipersiapkan, tetapi juga pembiayaan.
“Terima kasih kepada segenap donatur BMH yang begitu peduli terhadap dakwah di kepulauan. Kami mendoakan semoga segala sedekah dan kepedulian yang diberikan mendapatkan balasan terindah dari Allah,” ucap Ustaz Sulaiman, Dai Tanguh yang bertugas dakwah di Pulau Dobo.
"Dakwah kami sebenarnya sangat sederhana, yaitu mengajak mereka rajin beribadah, membaca Alquran. Dan, bagi yang belum mengenal Huruf Hijaiyah, kami pun mengajarkan Alif, Ba, Ta, saja," imbuhnya sembari tersenyum.
Ali Ikrom menyebutkan, program ini dapat terus terlaksana berkat kepedulian kaum Muslimin terhadap dakwah di pedalaman, kepulauan, dan perbatasan yang diinisiasi oleh BMH.
“Insya Allah BMH akan terus mensupport kiprah dakwah para Dai Tangguh dan mengajak kaum Muslimin untuk bersama-sama mendukungnya. Pada pertengahan September 2019, BMH menyalurkan program ini senilai Rp 10 juta,” tutur Ali Ikrom.