Kamis 19 Sep 2019 12:53 WIB

Meski tak Sehat, Kualitas Udara di Sumbar Diklaim Membaik

Kualitas udara di Sumbar membaik dari sangat tidak sehat menjadi tidak sehat.

Red: Nur Aini
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menghanguskan 5 hektare area di Bukit Gading Jorong Rajo Dani, Nagari Padang Ganting, Kecamatan Padang Ganting, Kabupaten Tanah, Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (12/9).
Foto: dok. Kodim Tanah Datar
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menghanguskan 5 hektare area di Bukit Gading Jorong Rajo Dani, Nagari Padang Ganting, Kecamatan Padang Ganting, Kabupaten Tanah, Sumatra Barat (Sumbar), Kamis (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PULAU PUNJUNG -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat mengemukakan kualitas udara di daerah itu pada Kamis pagi (19/9) mulai membaik berdasarkan data air visual terintegrasi satelit dengan tingkat ketepatan mencapai 85 persen.

Kepala DLH Dharmasraya, Erina di Pulau Punjung menjelaskan data air visual terintegrasi satelit yang diakses pada Kamis pagi sekitar pukul 09.00 WIB, Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Dharmasraya berada pada angka 170 atau kategori tidak sehat. Dari data yang sama kualitas udara di pada Rabu (18/9) pagi berada di angka 173 atau kategori tidak sehat.

Baca Juga

Sedangkan berdasarkan pengukuran BMKG pada Jumat (13/9) malam ISPU berada di angka 400 sampai 450 atau kategori sangat tidak sehat.

"Artinya ada penurunan dari sangat tidak sehat menjadi tidak sehat, namun pengamatan visual atau secara langsung asap terlihat turun pagi ini," ujarnya.