REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lion Air Group menyampaikan hingga saat ini masih berkoordinasi dan kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia serta berbagai pihak terkait dalam rangka proses penyelidikan. Pernyataan Lion dalam rangka menanggapi isu pencurian data penumpang.
Corporate Communication Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan Lion Air Group berkoordinasi dengan vendor sebagai mitra kerja sama sesuai perjanjian, dan dinyatakan data penumpang aman.
"Sehubungan dengan data penumpang di Indonesia sampai sekarang adalah aman. Jika ada bukti mengenai kebocoran data, maka akan segera dilakukan langkah-langkah sesuai ketentuan," katanya dalam siaran pers, Kamis (19/9).
Danang menyebut maskapai Lion Air Group sudah melaporkan atas kejadian dimaksud ke polisi menurut masing-masing negara yakni Lion Air (kode penerbangan JT), Batik Air (kode penerbangan ID) dan Wings Air (kode penerbangan IW) di Indonesia. Lalu Malindo Air (kode penerbangan OD) di Malaysia dan Thai Lion Air (kode penerbangan SL) di Thailand.
"Operator Lion Air Group di Indonesia telah melakukan tindakan tepat dan cepat menurut Peraturan No. 20 tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik (Peraturan Perlindungan Data), dalam rangka memastikan bahwa data para tamu tidak terganggu," ujarnya
Danang menekankan Lion Air Group tidak menyimpan secara detail mengenai pembayaran dari tamu atau penumpang ke dalam server. Lion Group tidak mempunyai data-data terkait yang berhubungan pembayaran penumpang.
"Data yang tersebar bukan data pembayaran (finansial) dari penumpang. Lion Air Group terus mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan data," ucapnya.
Ia menghimbau upaya pencegahan penting untuk lebih menjamin tingkat keamanan. "Kepada seluruh tamu atau penumpang yang memiliki akun miles untuk segera mengubah kata sandi (to change their passwords) jika kata sandi digunakan sama pada layanan yang lain secara online," sebutnya.