Sabtu 21 Sep 2019 19:10 WIB

Kronologi Serangan Drone Versi Aramco

Serangan itu menggempur jantung industri energi Arab Saudi.

Sebuah lubang terlihat di sebuah bagian separator di lantai saat pekerja memperbaiki kerusakan akibat serangan drone dan rudal di fasilitas pengolahan minyak Aramco di Abqaiq, Arab Saudi, Jumat (20/9). Saudi memfasilitasi jurnalis mengunjungi fasilitas tersebut.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Sebuah lubang terlihat di sebuah bagian separator di lantai saat pekerja memperbaiki kerusakan akibat serangan drone dan rudal di fasilitas pengolahan minyak Aramco di Abqaiq, Arab Saudi, Jumat (20/9). Saudi memfasilitasi jurnalis mengunjungi fasilitas tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BAQAIQ -- Ketika 18 drone menghantam fasilitas pemrosesan minyak terbesar dunia di Arab Saudi Sabtu lalu, ratusan orang yang mendapat giliran kerja malam langsung bergerak cepat memadamkan kobaran api. Dalam kegelapan dini hari, mereka tiba dalam hitungan menit setelah serangan di pabrik Baqaiq dan satu serangan lain yang hampir bersamaan di Khurais, ladang minyak terbesar kedua di dunia.

Serangan itu menggempur jantung industri energi Arab Saudi sekaligus meningkatkan pertempuran selama puluhan tahun dengan musuhnya Iran. Sepekan pascaserangan, raksasa minyak negara, Aramco, membuka situs tersebut untuk media internasional guna mengevaluasi kerusakan serta upaya perbaikan, Jumat (20/9).

Baca Juga

Saudi dan AS menyalahkan serangan tersebut kepada Iran. Iran membantah keterlibatan apa pun. Mereka menolak klaim tanggung jawab oleh kelompok al Houthi Yaman.

Perwakilan Aramco mengatakan kepada awak media tentang kronologi serangan dan apa yang akan dilakukan perusahaan minyak terbesar dunia itu untuk mengembalikan produksi ke level sebelum serangan saat mereka merencanakan IPO. Manajer Umum untuk Operasi Minyak Wilayah Selatan Fahad Abdulkarim mengungkapkan rudal menghujani Khurais sejak pukul 03.31 hingga 03.48 waktu setempat.

Pemadam kebakaran meluncur ke lokasi kejadian dan berhasil memadamkan dua kebakaran dalam waktu lima menit. "Saat mereka mencapai lokasi, serangan susulan juga mendarat di fasilitas tersebut," katanya.

Dua kebakaran lainnya membutuhkan waktu pemadaman hingga lebih dari lima jam. Wakil Presiden untuk Operasi Minyak Wilayah Selatan Aramco Khalid Buraik mengatakan ledakan di Abqaiq padam setelah tujuh jam.

Aramco mengatakan akan mengembalikan produksi minyak mentah ke level semula sebelum serangan di dua fasilitas hingga akhir September ini. Serangan Khurais merusak infrastruktur pipa utama. Bagian yang rusak memiliki lubang dengan ukuran peluru hingga kepalan tangan.

Abdulkarim menyebutkan kebakaran mengubah minyak di dalam pipa menjadi batu bara hitam yang menutupi sebagian besar tanah di dekatnya, namun pada Jumat hanya menyisakan tumpukan puing kecil. Pesawat tanpa awak (drone) menggempur Abqaiq, pabrik berusia 70 tahun, hingga meninggalkan lubang selebar satu meter melalui bagian atas kontainer dan tiang pipa yang tinggi.

Ribuan pekerja bekerja keras sepanjang waktu untuk memperbaiki kerusakan. Pada beberapa struktur, pekerja menambal lubang menganga. Namun, struktur lainnya harus diganti total. Kerugian total, baik biaya kerusakan properti maupun kerugian finansial mungkin dirahasiakan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement