Ahad 22 Sep 2019 14:11 WIB

Menteri LHK: Tahun Ini Hotspot Karhutla Naik 200 Persen

Menteri LHK mengklaim area terbakar masih lebih rendah dibanding tahun lalu.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menyebut titik hotspot kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada tahun ini mengalami peningkatan hingga lebih dari 200 persen. Kendati demikian, wilayah yang terbakar disebutnya tak lebih banyak dari tahun lalu.

Tahun ini area yang terbakar seluas 328 ribu hektare, sedangkan pada tahun lalu luas area yang terbakar mencapai 510 ribu hektare. “Tahun ini memang agak panas, hotspot tinggi sampai dengan lebih dari 200 persen kenaikan. Tapi areal terbakar masih lebih rendah dari tahun lalu yaitu 328 ribu hektare tahun ini dan 510 ribu hektare tahun 2018 lalu,” jelas Siti saat kepada Republika.co.id, Ahad (22/9).

Baca Juga

Siti menjelaskan, langkah penanganan karhutla di Indonesia ditangani dengan sistematis. Hal ini terbukti saat Indonesia menangani karhutla dalam tiga tahun terakhir. Selain itu, manajemen penanganan karhutla disebutnya telah berubah lebih baik.

Menurutnya, pemerintah telah melakukan berbagai upaya pemadaman karhutla baik di Sumatera dan Kalimantan. Sebanyak 52 unit helikopter juga telah dikerahkan untuk operasi waterbombing. Dan sebanyak 300 juta liter air juga telah digunakan untuk memadamkan api.