REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sebuah perahu nelayan dilaporkan tenggelam di Pantai Santolo, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, Ahad (22/9). Satu orang nelayan dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga, Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Rudi mengatakan, pihaknya mendapat laporan kecelakaan sekitar pukul 07.45 WIB. Kapal yang mengangkut dua orang nelayan itu dikabarkan mengalami kecelakaan pada Ahad sekitar pukul 04.52 WIB. Satu korban atas nama Iip (25 tahun) berhasil selamat dalam kejadian itu.
"Satu tim Rescue dari Pos SAR Tasikmalaya diterjunkan. Satu korban atas nama Ujang (47) masih dalam pencarian," kata dia, Ahad.
Berdasarkan kronologis yang diterima Republika, kecelakaan terjadi ketika nelayan hendak menepi setelah dari laut. Ketika itu, tak disadari perahu diterjang ombak, sehingga menyebabkan perahu terbalik.
Rudi mengatakan, perahu nelayan yang terbalik sudah berhasil dievakuasi oleh nelayan dan masyarakat setempat. Adapun korban merupakan warga Kampung Pamalayan, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut.
“Dalam operasi pencarian korban yang belum ditemukan, kita didukung dengan sarana yaitu satu rescue car compartment, satu set palsar air, satu LCR, satu set nopel, peralatan medis dan peralatan komunikasi,” kata dia.
Sebelumnya dua nelayan yang hilang dalam kecelakaan laut di Pantai Lengkong Kecamatan Cilacap Utara Kabupaten Cilacap pada Senin (16/9), berhasil ditemukan. Namun namun kedua nelayan tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia.
''Korban atas nama Aris Seno ditemukan tadi pagi sekitar pukul 06.15. Sedangkan korban atas nama Maryono, ditemukan Rabu (18/9 petang sekitar pukul 17.50,'' jelas Komandan SAR Pos Basarnas Cilacap, Mulwahyono, Kamis (19/9).
Dia menyebutkan, jenazah Aris Seno dan Maryono ditemukan dalam keadaan mengapung di permukaan air laut. Jenasah Aris ditemukan sekitar 1 km dari lokasi kejadian kapal terbalik atau di perairan sekitar Pantai Kemiren, sedangkan jenasah Maryono ditemukan sekitar 2 km atau di perairan belakang RS Pertamina