REPUBLIKA.CO.ID, NAPOLI -- Mantan juru taktik AC Milan Carlo Ancelotti mengatakan, manajemen i Rossoneri harus memberikan waktu kepada pelatih Marco Giampaolo. Menurut Ancelotti, Milan masih dalam tahap menemukan jati diri setelah periode sulit beberapa tahun terakhir.
Kekahalan 0-2 pada Derby della Madonninan akhir pekan lalu membuat posisi Giampaolo di San Siro memanas. Sejumlah rumor mengapung dan menguraikan bahwa manajemen klub tak puas dengan kinerja sang pelatih dan berencana untuk menggantikannya.
"Mereka (Milan) tidak dalam kondisi yang baik, mereka adalah tim yang masih mencari identitas yang tepat dan ketika Anda berada di tengah-tengah seperti mereka, itu sangatlah rumit," jelas Ancelotti dilansir Football Italia, Selasa (24/9).
Mantan pelatih Milan periode 2001 hingga 2009 menambahkan apabila manajemen dan para suporter harus bersabar untuk melihat i Diavollo Rosso kembali ke masa keemasanya. Terlebih, dengan skuat muda yang mereka miliki.
"Hal-hal tidak terjadi secara alami, terlepas dari keinginan Anda. Butuh kesabaran, pelatih baru telah tiba dengan berbagai ide dan pemain baru yang belum terintegrasi. Jadi, itu butuh kesabaran dengan memberi waktu para pemain tersebut," ujar Don Carletto.
Bersama Milan Ancelotti melewati dua masa kejayaan yakni pada saat menjadi pemain 1987-1992, dan pelatih. Pada era kepelatihannya Milan terkenal dengan formasi 'pohon natal' 4-3-2-1 bermaterikan pemain bintang Andry Shevchenko, Kaka, Rui Costa, Filippo Inzaghi, dan Andrea Pirlo.
Hasilnya, di bawah besutan Don Carletto Milan berhasil mengamankan dua trofi Liga Champions 2003, dan 2007, satu gelar Piala Dunia Antarklub, satu titel Piala Super Eropa, satu Scudetto 2003/2004, satu Coppa Italia, dan satu Piala Super Italiana.
Rumor kembalinya Ancelotti ke San Siro sempat menyeruak pada akhir tahun 2017 lalu. Namun, pelatih kelahiran Emilia-Romagna lebih memilih berlabuh ke klub asal selatan Italia Napoli.