Selasa 24 Sep 2019 16:05 WIB

Sebagian Lampung Mulai Turun Hujan Deras

Warga menggelar shalat istisqa di Mapolres Tulang Bawang Lampung.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Muhammad Hafil
Bersepeda Saat Hujan. Ilustrasi
Foto: Pixabay
Bersepeda Saat Hujan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG – Sebagian wilayah Provinsi Lampung mulai turun hujan dengan curah ringan dan sedang pada Selasa (24/9). Hujan perdana tersebut, sebelumnya awan mendung telah meliputi sebagan daerah dan Kota Bandar Lampung.

Pantauan Republika.co.id, Selasa (24/9), beberapa tempat di Kota Bandar Lampung terpantau mendung sejak pagi hingga siang. Sebagian wilayah telah turun hujan meski intensitasnya masih ringan namun cukup membasahi jalan-jalan dan tanah lapang. Di wilayah Kemiling, hujan turun dengan curah ringan, namun tetap membasahi pemukiman penduduk.

“Alhamdulillah, akhirnya hujan pertama kali turun juga walaupun belum deras betul. Tapi, jalan-jalan cukup basah dan kalau lewat dipastikan basah baju,” tutur Syaiful, seorang warga di Beringin Jaya, Kemiling, Bandar Lampung.

Hujan di wilayah Kota Bandar Lampung tidak berlangsung deras dan lama. Namun, awan mendung tetap terlihat sehingga terpantau kadang panas dan kadang mendung, namun hujan tidak turun lagi.

Sedangkan di Menggala, Kabupaten Tulangbawang, juga mengalami hujan perdana yang deras. Di lapangan Mapolres Tulangbawang, saat digelar shalat istisqa’, yang diikuti personil dan pegawai polres dan masyarakat setempat, hujan langsung turun deras. Semua jamaah mengalami basah.

Shalat istisqa’ yang digelar di lapangan Mapolres Tulangbawang pada Selasa pukul 09.00, karena beberapa wilayah lahan di kabupaten tersebut sudah mulai terbakar. Terpantau sudah banyak titik api yang memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan gambut.

Menurut Parmin, staf Mapolres Tulangbawang, cuaca saat apel dan mulai persiapan digelar shalat dalam kondisi cerah dan sesekali terlihat asap tipis dibawa angin. Namun, saat digelar shalat istisqa’, saat khatib naik mimbar, awan mendung dan turun hujan deras.

“Semua tidak beranjak dari sajadah mendengar khotib menyampaikan khutbahnya. Hujan deras membasahi semua jamaah,” katanya.

Jamaah dan personil Mapolres bersujud syukur hujan sudah turun pertama kalinya dan dalam kondisi deras. Mereka bersalaman setelah shalat istisqa’ yang telah dikabulkan Allah SWT dengan menurunkan hujan deras. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement