Rabu 25 Sep 2019 10:14 WIB

Ribuan Aset Pemprov Jatim Belum Teregistrasi

Satgas Aset terdiri dari berbagai unsur.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Hafil
Khofifah Indar Parawansa
Foto: jakartapress.com
Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Khusus Aset bersama Kanwil Badan Pertanahan Nasional Jawa Timur dan Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Dibentuknya Timsus ini guna menginventarisir sekaligus  percepatan penyelesaian aset yang tersebar di berbagai daerah dengan varian kasus dan posisi yang berbeda.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, Satgas Aset tersebut nantinya terdiri dari sejumlah OPD di Pemprov Jatim, Badan Pertahanan Nasional (BPN), dan Kejaksanaan Tinggi Jawa Timur. Satgas Ini bertugas meregistrasi dan menginventarisasi aset milik Pemprov Jatim yang tersebar  di berbagai daerah. 

Baca Juga

"Kurang lebih ada seribu aset yang belum teregistrasi dengan legalitas yang baku. Ada juga aset yang berstatus sengketa pindah kepemilikan dan sebagainya. Kita akan inventarisasi ulang dan identifikasi statusnya saat ini  seperti apa. Jika dalam status sengketa maka akan ditentukan langkah penyeleseian berikutnya," kata Khofifah di Surabaya, Rabu (25/9).

Khofifah berharap, nantinya tidak ada lagi barang milik negara (BMN) yang berstatus abu-abu. Artinya seluruh aset Pemprov memiliki kepastian hukum, dikuasi penuh oleh Pemprov Jawa Timur, sehingga dapat lebih optimal pemanfaatannya.

Pelibatan institusi lain  dalam Satgas tersebut, kata Khofifah, merupakan upaya Pemprov mengurai benang kusut inventarisasi aset secara komprehensif. Diyakininya, tidak akan sulit jika pihaknua bersinergi dan berupaya keras untuk menyelamatkan aset negara tersebut.

"Karena banyak sekali, ada barangnya tapi suratnya tidak ada, atau sebaliknya, atau   sudah pindah kepemilikannya dan sebagainya," ujar Khofifah.

Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, Satgas Aset yang akan dibentuk  tersebut akan melakukan pemilahan varian masalah. Selanjutnya, satgas akan menginventarisasi guna penanganan yang lebih optimal sesuai dengan bidangnya. 

"Saat ini juga sudah ada tim satgas yang terdiri dari tim pemprov, kejaksaan tinggi serta tim Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi (Korsupgah) dari KPK. Jadi walau beda-beda treatmentnya, tapi endingnya sama. Yaitu kembalinya aset milik negara," kata Khofifah.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement