Rabu 25 Sep 2019 14:48 WIB

UMY Bantu Warga Kokoda, Sorong Tingkatkan Perekonomian

UMY menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 15 juta untuk mengembangkan BUMDes.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Gita Amanda
UMY berikan bantuan dan pendampingan kepada warga Desa Wormon  Kokoda, Sorong, Papua Barat, Ahad (21/9) lalu. Bantuan ini guna  meningkatkan perekonomian warga setempat.
Foto: Dok : Humas UMY.
UMY berikan bantuan dan pendampingan kepada warga Desa Wormon Kokoda, Sorong, Papua Barat, Ahad (21/9) lalu. Bantuan ini guna meningkatkan perekonomian warga setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui program pengabdian dan pendampingan masyarakat, berupaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Wormon Kokoda, Sorong, Papua Barat. Peningkatan perekonomian dilakukan dengan memberikan bantuan berupa kapal penangkap ikan dan toko sembako.

Ketua Divisi Pengabdian dan Pelayanan LP3M UMY, Adhianty Nurjanah mengatakan, program awal dilakukan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan. Namun, program tersebut berkembang untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah tersebut.

Baca Juga

Untuk itu, UMY menyerahkan bantuan dana sebesar Rp 15 juta untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sudah dimiliki. Dana ini lah yang membantu operasional dua usaha yakni kapal penangkap ikan dan toko sembako.

"Warga Kokoda sudah mulai mengembangkan BUMDes yang dikelola secara mandiri, berarti itu sangat bagus. Tetapi kita juga harus berperan aktif untuk mendampingi dan memberikan bantuan dana operasional bagi dua usaha disana," kata Adhianty dalam soaran pers yang diterima Republika, belum lama ini.

Ia mengatakan, warga Wormon Kokoda dapat mengembangkan program yang telah diberikan. Untuk itu, ia berharap perekonomian dapat meningkat secara signifikan.

"Pemberdayaan yang berhasil ialah program terus berjalan walaupun kita sudah tidak di tempat itu lagi," katanya.

Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat (MPM PP) Muhammadiyah, Nurul Yamin mengatakan, program yang dilakukan membutuhkan waktu. Yang mana, sudah dilakukan sejak 2013 dan berjalan secara bertahap.

"Program ini dapat membantu kemajuan penduduk secara merata di seluruh wilayah Indonesia," ujar Nurul.

Hal ini dikarenakan, Suku Kokoda sendiri merupakan masyarakat nomaden. Mereka berpindah tempat dalam kurun waktu tertentu. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun, mereka berburu.

Untuk itu, juga diberikan tanah kepada warga Suku Kokoda sebagai tempat bermukim. Selain itu, warga Kokoda juga diajarkan untuk bercocok tanam.

Termasuk membantu meningkatkan kualitas SDM dengan menambah fasilitas pendidikan. "Dan sekarang kami membantu mengembangkan ekonomi mereka dengan adanya warung kebutuhan pokok dan kapal penangkap ikan," kata Nurul.

Kepala Desa Wormon Kokoda, Ari Syamsudin Namugur menjelaskan, toko sembako dan kapal penangkap ikan memang dua unit usaha yang dikelola. Usaha penangkapan ikan ini bekerja sama dengan nelayan setempat sebagai pemilik kapal.

Kapal yang dikelola bersama warga ini, kata Ari, mampu menangkap sekitar satu ton ikan per harinya. Tentu, hal ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Wormon Kokoda.

Pihaknya berencana untuk terus mengambangkan program dan bantuan yang telah diberikan. Yakni dengan membuat unit usaha tersebut di daerah lain.

"Dengan dana yang diberikan dari UMY, kami akan berusaha untuk mengembangkan usha ini sehingga meningkatkan sektor ekonomi kami," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement