Rabu 25 Sep 2019 18:41 WIB

Akibat Kebakaran, Pendakian di Gunung Ciremai Masih Tutup

BTNGC belum dapat memastikan sampai kapan penutupan jalur pendakian itu berakhir.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Endro Yuwanto
Sebuah helikopter dari BNPB lepas landas dari lapangan milik warga untuk melakukan water bombing di lereng Gunung Ciremai di Kuningan, Jawa Barat, Jumat (9/8/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Sebuah helikopter dari BNPB lepas landas dari lapangan milik warga untuk melakukan water bombing di lereng Gunung Ciremai di Kuningan, Jawa Barat, Jumat (9/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Jalur pendakian di Gunung Ciremai yang ditutup akibat kebakaran pada Agustus 2019 lalu hingga kini belum dibuka kembali. Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) belum dapat memastikan sampai kapan penutupan jalur pendakian itu berakhir.

"Sampai sekarang pendakian masih kami tutup," ujar Kepala BTNGC, Kuswandono, Rabu (25/9).

Kuswandono mengatakan, pihaknya hingga kini masih melihat perkembangan situasi di lapangan. Penutupan jalur pendakian itu dimungkinkan akan berlaku sepanjang musim kemarau mengingat ancaman kebakaran cukup tinggi dalam kondisi cuaca yang panas kering dan angin kencang.

Kuswandono menambahkan, situasi di puncak gunung saat ini juga belum benar-benar bersahabat untuk kegiatan pendakian. Upaya pemulihan pascakebakaran pun masih terus dilakukan.

Terpisah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, memperkirakan awal musim hujan di Kabupaten Kuningan baru akan mulai terjadi pada November dasarian II.

"Itu pun di beberapa kecamatannya saja," kata Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Ahmad Faa Izyn.

Adapun kecamatan yang diperkirakan memasuki awal musim hujan pada November dasarian II itu, yakni Kecamatan Ciawigebang, Kalimanggis, Cidahu, Lebakwangi, Luragung, Cibeureum, Karangkancana, dan Cibingbin. Sedangkan hujan di wilayah lainnya akan menyusul di waktu berikutnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement