REPUBLIKA.CO.ID, NYON -- Uni Sepak Bola Eropa (UEFA) terus berinovasi. Teranyar, UEFA resmi merancang kompetisi antarklub bernama Europa Conference League.
Kompetisi Europa Conference League dimulai pada musim panas 2021. Ini semacam ajang kelas tiga di bawah Liga Champions dan Liga Europa. Format kompetisi terbaru seperti biasa terdiri dari babak utama yang diikuti 32 tim.
Sebelum babak utama akan ada beberapa tahap kualifikasi. Tim-tim peringkat ketiga babak grup Liga Europa, akan masuk ke babak utama ajang kelas tiga ini. Juga beberapa jawara di liga dengan koefisian yang rendah.
"Kompetisi ini bertujuan memberi lebih banyak klub kesempatan berpartisipasi di sepak bola Eropa," demikian pernyataan resmi UEFA, Selasa (24/9).
Peringkat ketujuh klasemen akhir liga elite bisa masuk Europa Conference League. Dengan catatan, juara piala domestik di negara tersebut merupakan peserta empat besar di tabel klasifika. Sehingga sang jawara dipastikan lebih memilih tampil di Liga Champions.
Pemenang Europa Conference League akan mendapat tiket otomatis ke Liga Europa musim depan. Presiden UEFA, Aleksander Ceferin mengatakan Europa Conference League menjadikan kompetisi antarklub Eropa lebih inklusif dari sebelumnya, kemudian melahirkan laga-laga berkualitas.
Akan ada lebih banyak petandingan di masa mendatang. Menurut Ceferin, ajang ini lahir dari komunikasi antara klub-klub Benua Biru. Mereka tergabung dalam asosiasi klub-klub Eropa (ECA).
"Ada permintaan dari klub untuk meningkatkan peluang mereka berpartisipasi lebih teratur di kompetisi Eropa," ujar pria 51 tahun ini.
Pertandingan Europa Conference League bakal berlangsung setiap Kamis malam waktu Eropa atau sekitar Jumat dini hari WIB. Jadwal ini hampir berbarengan dengan pertandingan Liga Europa.