REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi berhasil mensterilkan wilayah sekitaran Stasiun Palmerah, Jakarta Selatan dari massa pelajar, Rabu (25/9) pukul 22.00 WIB. Setelah bentrok dengan aparat sejak sore, massa pelajar akhirnya membubarkan diri setelah masyarakat ikut membantu polisi.
"Sudah aman terkendali. Saya sudah berkomitmen malam ini dengan tokoh masyarakat di sekitar Palmerah dan Rawabelong untuk menjaga wilayah ini," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Harry Kurniawan di lokasi, Kamis dini hari (26/9).
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, titik kericuhan yang sebelumnya tepat berada di perlintasan sebidang dekat Stasiun Palmerah kini sudah kembali bisa dilewati kendaraan. Namun, sisa gas air mata masih menyeruak sehingga pengendara sepeda motor banyak yang terpaksa berhenti. Selain itu, ban juga masih berserakan di badan jalan.
"Polri dan TNI mundur, lalu lintas sudah lancar semua," kata Harry.
Adapun massa pelajar yang terlibat bentrok dengan aparat, ujar Harry, kini sudah membubarkan diri. Sebagian dari mereka juga ditangkap.
"Sudah dibawa ke Polda Metro Jaya. Untuk jumlahnya tadi saya tidak hitung. Nanti dikonfirmasi saja ke Polda," ujarnya.
Sebelumnya, kericuhan pecah di sekitar Stasiun Palmerah. Massa yang terlibat kericuhan adalah ratusan pelajar yang menyebut dirinya berasal dari STM se-Jabodetabek yang datang untuk berdemonstrasi di Kompleks Parlemen, Senayan.
Massa tersebut melempari batu ke arah Gedung DPR dari pagar bagian belakang. Pihak kemanan pun berupaya memukul mundur massa hingga ke dekat Stasiun Palmerah. Tepat di titik perlintasan sebidang terjadi bentrokan hingga akhirnya bubar pukul 22.00 WIB.