Kamis 26 Sep 2019 14:55 WIB

Stasiun LRT Pegangsaan Dua Beroperasi Mulai Besok

Uji publik Stasiun LRT Pegangsaan Dua dimulai sejak Jumat (27/9) pagi dan gratis.

Rangkaian kereta LRT meninggalkan Stasiun Velodrome, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Rangkaian kereta LRT meninggalkan Stasiun Velodrome, Jakarta, Selasa (13/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Light Rapid Transit (LRT) Jakarta mengoperasikan Stasiun Pegangsaan Dua di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, mulai Jumat (27/9) pagi. Masyarakat bisa mencobanya secara gratis.

"Sifatnya masih uji coba publik, jadi masih gratis untuk masyarakat," kata Plt Direktur Utama PT LRT Jakarta Wijanarko di Jakarta, Kamis siang.

Menurut dia, Stasiun LRT Pegangsaan Dua berdiri di atas lahan seluas 12 hektare beralamat di Jalan Pegangsaan Dua Nomor 80, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Fasilitas transportasi umum massal itu terintegrasi dengan depo kereta, shelter Transjakarta hingga apartemen yang sedang dalam proses pembangunan.

Stasiun tersebut berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yang menghubungkan sejumlah kawasan bisnis dan perumahan dengan moda transportasi publik di Jakarta. "LRT sedang mencoba menjangkau seluruh Jakarta dengan terkoneksi Transjakarta, jadi masyarakat bisa tinggal mobil di rumah," katanya.

Menurut dia, stasiun yang dibangun melalui dana Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) senilai Rp 7 triliun itu menjadi satu paket dengan pembangunan fase pertama menghubungkan Velodrome dengan Kelapa Gading. "LRT akan melintasi kawasan Gading Nias, Mal Artha Gading, Mal of Indonesia (MOI), Sunter, Boulevard Raya, hingga Kelapa Gading Hibrida," katanya.

Ada 96 rangkaian kereta yang akan mengangkut penumpang per 10 menit pemberangkatan. Kereta di stasiun tersebut akan menyasar penumpang dari kalangan penghuni perumahan, apartemen, perkantoran hingga wisatawan.

Sarana dan prasarana di Stasiun Pengangsaan Dua tampak telah terpenuhi berupa shelter bus sebagai area antarbus Transjakarta, parkiran sepeda dan perkantoran."Namun kami tidak menyediakan area park and ride (penitipan kendaraan), di sini khusus untuk droping penumpang saja, kecuali dia bawa sepeda lipat bisa diangkut ke dalam kereta, tapi sepeda biasa kita sediakan lahan parkirnya," katanya.

Namun demikian lingkungan stasiun masih tampak gersang karena belum ada tanaman hijau yang tumbuh subur di kawasan itu. Selain itu, debu sisa proyek pembangunan juga masih berterbangan di lingkungan stasiun.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement