REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barcelona dilaporkan mendapat denda oleh Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) setelah dinyatakan bersalah telah melanggar aturan saat ingin mendatangkan Antoine Griezmann. Namun, denda yang diberikan oleh RFEF kepada Barcelona sangatlah kecil yaitu 300 euro (sekitar Rp 4,64 juta) dibandingkan transfer Griezmann yang mencapai 120 juta euro (sekitar Rp 1,85 triliun).
Penyerang timnas Prancis tersebut hengkang dari Atletico ke Barcelona pada Juli setelah raksasa Katalunya itu menebus klausul pelepasan sang pemain. Namun Atletico mendapatkan bukti bahwa jalannya negosiasi terjadi di luar waktu yang diperbolehkan, yakni ketika Griezmann masih melakoni kompetisi membela Los Rojiblancos.
Komite kompetisi RFEF dalam sebuah pernyataan, yang dilansir Reuters, Kamis (26/9), menyebutkan Barcelona melanggar aturan memulai negosiasi dengan Griezmann saat sang pemain masih berada di bawah kontrak tanpa seizin klubnya, Atletico.
Sejauh ini kedua klub Spanyol tersebut masih belum mengeluarkan pernyataan mereka terkait keputusan RFEF tersebut.
Barcelona menggaet Griezmann dengan harga 80 juta euro di bawah banderol awal yang ditetapkan manajemen Atleti pada musim panas lalu.
Atletico membawa kasus ini ke FIFA untuk mendapatkan sisa uang yang diklaim sebagai hak mereka sebesar 80 juta euro. Apalagi kontrak Griezmann masih berlaku sampai 2023 dengan gaji 23 juta euro per tahun.
Media El Mundo, dikutip AS, menurunkan laporan kepindahan Griezmann dari Atletico dan Barcelona yang 'ilegal'. Penandatanganan Griezmann oleh Barcelona dilakukan sebelum transfer musim panas dibuka pada 1 Juli. Padahal saat itu, Atletico masih bersaing di Liga Champions dan berada dalam perburuan gelar La Liga menantang Barcelona.
Surat kabar El Mundo telah mendapatkan akses ke email yang membuktikan bahwa Griezmann, saudara perempuannya Maud, ayahnya, pengacaranya Sevan Karian, dan agen Prancis diberi total 14 juta euro sebagai biaya jasa transfer Griezmann. Distribusi menghasilkan perselisihan antara pihak-pihak, dengan Atleti diinformasikan sebagai balas dendam. Namun, menurut El Mundo, Los Rojiblancos tidak memasukkan informasi ini dalam keluhan mereka kepada RFEF. Semua ini dilakukan tanpa Atletico Madrid memiliki pemberitahuan dari pemain atau Barcelona.
Atleti untuk sementara sedang mencari jalan untuk menerima hak mereka sebesar 80 juta euro dari Barcelona.