Sabtu 28 Sep 2019 01:00 WIB

Wiranto: Saya tidak Menuduh Kelompok Tertentu Hasut Rusuh

Wiranto menyebut mendapat informasi intelijen soal kelompok penghasut demonstrasi.

Red: Nur Aini
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menegaskan pernyataannya terkait adanya kelompok gelombang baru yang menghasut berbagai elemen masyarakat agar demonstrasi berakhir rusuh bukan untuk menuduh kelompok tertentu.

"Saya tidak menuduh. Tetapi, ini informasi intelijen yang saya terima. Hanya memperingatkan, mungkin akan dilibatkan," katanya, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (27/9).

Baca Juga

Ia menyebutkan kelompok gelombang baru itu akan memanfaatkan banyak elemen masyarakat, mulai pelajar, mahasiswa, tukang ojek, paramedis, hingga kelompok Islam garis keras. Artinya, kata dia, pihaknya hanya berupaya memeringatkan seluruh elemen masyarakat agar jangan sampai terpancing dengan hasutan-hasutan semacam itu.

"Mohon jangan terpengaruh hasutan, imbauan, provokasi, adu domba. Karena apa? Karena permintaan adik-adik mahasiswa yang sudah demonstrasi duluan kan sudah diakomodasi," tuturnya.

Bahkan, kata dia, sekarang sudah diatur dialog oleh Presiden yang merupakan satu upaya adanya komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat, terutama mahasiswa.

"Nah, tatkala itu sudah dipenuhi, atau dalam proses dialog, ini demonstrasi ini siapa? Tentunya bukan adik mahasiswa lagi. Maka saya katakan diambil alih oleh kelompok baru yang akan memengaruhi," ujarnya.

Kelompok gelombang baru itu berusaha memengaruhi dengan berbagai cara sehingga melakukan demonstrasi yang tujuannya menjadi tidak jelas akhirnya.

"Kemarin kan dalam dialog dengan kepolisian ditanya para pelajar. Kamu demo untuk apa? Nggak ngerti. Lalu, sudah ada bukti-bukti demo itu ada yang membayar lagi. Jadi ini bagaimana ini?" katanya.

Padahal, Wiranto mengingatkan demonstrasi yang anarki mengganggu masyarakat karena jalan-jalan ditutup, ada pembakaran, dan orang-orang pasti khawatir.

Sebelumnya, Wiranto menyebutkan bahwa berbagai elemen, mulai pelajar, mahasiswa, hingga suporter pun dihasut untuk berhadapan dengan aparat.

"Dari informasi, nantinya akan ada satu gerakan gelombang baru. Ini supaya kita waspada," katanya, saat konferensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (26/9).

Wiranto menjelaskan gelombang baru yang dimaksudkan dilakukan oleh kelompok yang ingin menciptakan suasana chaos dengan melibatkan sejumlah kelompok masyarakat.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement