Sabtu 28 Sep 2019 10:01 WIB

Skandal Trump-Ukraina, Utusan AS untuk Ukraina Mundur

Berita pengunduran diri Volker pertama kali dilaporkan surat kabar mahasiswa.

Rep: Dwina Agustin/Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina Kurt Volker mengundurkan diri, Jumat (27/9). Pengunduran itu terkait skandal Trump dengan Presiden Ukraina.
Foto: AP Photo/Efrem Lukatsky
Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina Kurt Volker mengundurkan diri, Jumat (27/9). Pengunduran itu terkait skandal Trump dengan Presiden Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Utusan Khusus Amerika Serikat (AS) untuk Ukraina Kurt Volker mengundurkan diri, Jumat (27/9). Keputusan itu diumumkan setelah bukti pelapor berasal dari dalam komunitas intelijen dirilis secara publik, Kamis.

Dalam bukti tersebut, Volker berusaha menahan dampak buruk dari upaya pengacara Presiden AS Donald Trump Rudy Giuliani untuk menekan Ukraina. Tekanan ini diberikan dalam upaya meminta menyelidiki menyelidiki mantan wakil presiden dan calon kandidat presiden Joe Biden.

Baca Juga

Volker telah menjabat dalam posisi paruh waktu dan tidak dibayar sejak 2017. Dia telah berusaha membantu pemerintah Ukraina menyelesaikan konfrontasinya dengan separatis yang disponsori Rusia.

Pengunduran diri Volker pertama kali dilaporkan oleh State Press, surat kabar yang dikelola mahasiswa di Arizona State University, Jumat. Kampus tersebut mendukung lembaga tempat Volker menjabat sebagai direktur eksekutif.

Kabar itu muncul beberapa jam setelah Kongres AS merilis surat panggilan kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk menyerahkan dokumen terkait panggilan telepon yang dilakukan Trump dan pengacaranya Rudy Giuliani dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Atas berita itu Departemen Luar Negeri belum mau angkat suara.

Selain itu, seorang pejabat kongres menyatakan, Komite House of Representative Amerika Serikat (AS) pun akan memulai mendengar kesaksian tertutup dari inspektur jenderal komunitas intelijen pada 4 Oktober. Sidang di hadapan House Intelligence Committee berkaitan dengan laporan pembisik yang menuduh Trump menyalahgunakan kantornya dalam upaya untuk meminta campur tangan Ukraina dalam pemilihan umum Amerika 2020 untuk keuntungan politiknya.

Inspektur jenderal Michael Atkinson menetapkan laporan pelapor itu kredibel.

Dia mengatakan, Trump berpotensi mengekspos dirinya pada risiko keamanan nasional yang serius dan risiko kontra-intelijen ketika menekan Ukraina untuk menyelidiki Biden dan putranya selama panggilan telepon 25 Juli.

Sebanyak tiga orang House of Representative Amerika Serikat dari Demokrat mengumumkan panggilan pengadilan untuk Sekretaris Negara Mike Pompeo pada Jumat (28/9). Mereka memaksanya menyerahkan dokumen tentang kontak dengan pemerintah Ukraina.

Komite Urusan Luar Negeri, Intelijen dan Pengawasan juga menjadwalkan deposisi untuk lima pejabat Departemen Luar Negeri selama dua minggu ke depan. Mantan Duta Besar AS untuk Ukraina Marie Yovanovitch, Duta Besar Perwakilan Khusus AS untuk Ukraina  Kurt Volker, dan Duta Besar untuk Eropa Gordon Sondland termasuk ornag-orang yang dipanggil.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement