REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih Liverpool Juergen Klopp tak mau memberikan para pemainnya tekanan untuk mencetak rekor. Liverpool dapat memecahkan rekor 18 kemenangan beruntun milik Manchester City. Pelatih asal Jerman ini menyebutkan, hal itu kelihatan tidak mungkin. Liverpool sudah mencatatkan 16 kemenangan beruntun usai menaklukkan Sheffield United 1-0, akhir pekan lalu.
Rekor 18 kemenangan beruntun dicetak City pada musim 2017/18. Klopp telah berusaha untuk mengabaikan pembicaraan tentang memecahkan tim asuhan Pep Guardiola, karena menilai ada hambatan besar antara timnya dan tonggak sejarah.
The Reds akan menghadapi Leicester City di Anfield, Manchester United di Old Trafford dan kemudian Tottenham Hotdpur di Anfield. Dua pertandingan terakhir datang setelah jeda internasional. Klopp berharap dapat memiliki pemain yang sehat untuk laga-laga tersebut.
"(Ada) pertandingan menarik yang akan datang. Kedengarannya tidak terlalu mungkin. Tetapi kami akan mencoba dan pertama dan terutama Salzburg dan kemudian Leicester," kata dia, dikutip dari Liverpool Echo, Senin (30/9).
Ia mengatakan, Sadio Mane dan Mohamed Salah akan berhadapan di Singapura dalam pertandingan persahabatan. Ia berharap semua pemainnya kembali dalam keadaan sehat. "Kemudian kami mencoba untuk mempersiapkan tim menghadapi Man United," ujar dia.
Klopp mengaku mencoba memahami bagaimana orang lain berpikir tentang rekor tersebut. Ia menegaskan tak tertarik pada hal tersebut. "Ini hanya angka. Jadi, kamu hanya bisa menciptakan goresan seperti ini jika kamu selalu di pekerjaan berikutnya. Pekerjaan berikutnya adalah Salzburg yang merupakan kompetisi yang berbeda dan kemudian Leicester City dan itu akan sulit," kata dia menegaskan.
Liverpool melewati ujian terberat mereka musim ini di kandang Sheffield United ketika tim Chris Wilder tampil dengan performa yang disiplin dan berkomitmen. Klopp mengatakan Liverpool harus membiasakan diri dengan tim-tim yang meningkatkan permainan mereka untuk menghentikan laju kemenangan the Reds.
"Selalu ada cerita yang dapat Anda buat. Dalam kasus kami, selalu ada tentang berapa banyak pertandingan yang kami menangkan. Bahkan jika orang tidak mengatakannya, mereka pikir akan ada saat ketika Anda kalah atau apa pun. Ketika kami bermain Salzburg atau Leicester, orang-orang akan berbicara tentang terakhir kali kami kalah dalam pertandingan kompetitif di Anfield. Tetapi kami tidak mendengarkan," kata Klopp.