Senin 30 Sep 2019 09:14 WIB

Pangeran MBS Kembali Bantah Terlibat Pembunuhan Khashoggi

Dia mengatakan tidak mungkin tahu apa yang dilakukan 3 juta pegawai pemerintahannya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Jurnalis melakukan aksi solidaritas bagi wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat (19/10/2018).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Jurnalis melakukan aksi solidaritas bagi wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi di depan Kedutaan Besar Arab Saudi, Jakarta, Jumat (19/10/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman kembali membantah keterlibatannya dalam kasus pembunuhan jurnalis The Washington Post Jamal Khashoggi. Hal itu dia tegaskan dalam wawancara eksklusif untuk program CBS “60 Minutes” yang ditayangkan pada Ahad (29/8).

Dalam wawancara tersebut, Pangeran MBS ditanya apakah dia adalah tokoh yang memerintahkan pembunuhan Khashoggi. “Sama sekali tidak,” kata dia merespons pertanyaan tersebut.

Baca Juga

Dia pun ditanya mengapa pembunuhan itu dapat terjadi tanpa sepengetahuannya. Hal itu mengingat adanya keterlibatan pejabat dan perwira senior intelijen Saudi. Dia mengatakan Saudi memiliki tiga juta pegawai pemerintah.

“Beberapa orang berpikir saya harus tahu apa yang dilakukan tiga juta orang yang bekerja untuk Pemerintah Saudi setiap hari. Tidak mungkin tiga juta (pegawai) akan mengirim laporan harian mereka kepada pemimpin atau orang tertinggi kedua di Pemerintah Saudi,” ujarnya.

Pangeran MBS menegaskan investigasi dan penyidikan terkait kasus itu masih dilakukan. “Dan sekali tuduhan terbukti terhadap seseorang, terlepas dari pangkatnya, hal itu akan dibawa ke pengadilan, tidak ada pengecualian,” ucapnya.

Menurutnya, pembunuhan terhadap Khashoggi adalah tindakan keji. “Dan saya harus mengambil semua tindakan untuk menghindari hal seperti itu di masa depan,” kata dia.

Khashoggi dibunuh dan dimutilasi di gedung konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober tahun lalu. Pangeran MBS adalah tokoh yang kerap disebut memerintahkan pembunuhan tersebut. Tudingan kepadanya didasari atas keterlibatan Saud al-Qahtani. Al-Qahtani diketahui merupakan tangan kanan Pangeran MBS.

CIA yang turut menyelidiki kasus Khahsoggi memiliki dugaan serupa. Dalam laporannya, CIA meyakini Pangeran MBS adalah otak pembunuhan Khashoggi. Namun, Saudi telah berkali-kali membantah keterlibatan putra mahkotanya dalam kasus tersebut.

Hingga kini potongan tubuh Khashoggi belum ditemukan. Otoritas Turki menduga tubuhnya telah dilarutkan menggunakan asam florida.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement