REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demonstran pelajar yang terkonsentrasi di Jalan Tentara Pelajar, tepatnya di sekitar Stasiun Palmerah, mulai melakukan aksi provokasi dengan melempari petugas kepolisian yang berjaga dengan botol air mineral. Selain itu, demonstran pelajar juga meneriakkan kata-kata bernada provokatif.
Massa juga memblokade akses Jalan Tentara Pelajar dari arah Slipi menuju Permata Hijau. Akibatnya, kendaraan baik roda empat maupun roda dua tidak bisa melintas untuk sementara waktu. Sementara itu, petugas kepolisian terus mengimbau agar demonstran pelajar untuk tenang dan membubarkan diri.
"Tolong adik-adik jangan bergerombol seperti ini, silakan mundur dan membubarkan diri," ujar Direktur Pamobvit Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi FX Surya Kumara menggunakan pengeras suara.
Seperti diketahui, dalam satu minggu terakhir telah terjadi demo yang diinisiasi oleh mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Mereka menuntut tujuh hal dengan tuntutan utama menolak RKUHP, RUU Pertambangan Minerba, RUU Pertanahan, RUU Permasyarakatan, RUU Ketenagakerjaan.
Selain itu mereka mendesak UU KPK dan UU SDA dibatalkan serta disahkannya RUU PKS dan Perlindungan Pekerja Rumah Tangga.