REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jamie Vardy kembali menjadi buah bibir di kalangan pecinta sepak bola khususnya penikmat Liga Premier Inggris. Striker Leicester itu telah melesakkan 85 gol dari 183 pertandingan di Liga Premier Inggris.
Vardy unggul tipis dari Fernando Torres yang butuh 212 laga untuk mencapai jumlah 85 gol. Otomatis dia juga melampaui Eden Hazard yang mencapai 85 gol dari 245 laga dan Louis Saha dari 259 laga. Bahkan, Vardy melampaui sang mega bintang sepak bola dunia, Cristiano Ronaldo saat striker Juventus itu masih membela Manchester United. Ronaldo hanya mampu mengoleksi 84 gol dari 194 laga.
Ini bukan pertama kalinya Vardy unjuk gigi melalui prestasinya. Vardy disebut-sebut menjadi tokoh sentral di balik keberhasilan Leicester City menjadi juara Liga Premier Inggris 2015/2016. Di akhir musim, pemain berkebangsaan Inggris itu menempati posisi ketiga daftar top skorer dengan mengemas 24 gol, jumlah yang sama dengan striker Manchester City Sergio Aguero di peringkat kedua, dan hanya selisih satu gol dari pemegang peringkat pertama Harry Kane.
Namun, gol Vardy pada Liga Premier Inggris 2015/2016 dinilai lebih berarti bagi kesuksesan tim. Karena sumbangan 24 gol Vardy itu sukses membuat Leicester City meraih 30 poin. Leicester yang pada pertengahan musim difavoritkan akan berada di papan bawah klasemen tanpa disangka jutsru melejit dan menjuarai kompetisi tersebut. Vardy bahkan menjadi satu-satunya pemain di Liga Premier Inggris yang mampu menggetarkan gawang lawan dalam 11 laga secara beruntun.
Di balik kesuksesannya saat ini, Vardy ternyata telah melewati perjuangan panjang yang berliku. Cerita tentang perjalanan dirinya ia tuliskan dalam autobiografi berjudul "Jamie Vardy: From Nowhere, My Story". Vardy bercerita, ketika masih kanak-kanak Ia memulai petualangannya di dunia sepak bola sebagai pelajar di akademi Sheffield Wednesdey. Namun, di usia 15 tahun Vardy didepak dari akademi tersebut karena dinilai tubuhnya terlalu kecil.
Peristiwa ini sempat membuat Vardy putus asa dan membuang jauh mimpinya untuk menjadi pemain sepak bola. Beruntung, setelah delapan bulan Vardy berhasil melawan traumatiknya dan bergabung dengan klub lokal yang ambil bagian dalam kompetisi amatir. Selanjutnya, Vardy muda pindah ke tim non-liga Stocksbridge Park Steels pada 2007 hingga 2010. Di sana dia digaji 30 poundsterling per pekan. Vardy kemudian pindah ke FC Halifax Town (2010-2011), kemudian ke Fleetwood Town (2011-2012).
Saat mengarungi profesi sebagai pemain sepak bola, persoalan lain sempat mengganggu perjalanan Vardy. Dia yang memiliki catatan kriminal tidak diperbolehkan berada di luar kampunya lebih dari jam enam sore, sementara timnya harus melakoni laga tandang. Padahal, tindakan yang menjerat Vardy saat itu karena berkelahi untuk membela kawannya yang lemah. Sebab itu, Vardy terkadang hanya bermain selama satu jam, sebab harus pulang lebih dulu. Atau jika jarak kota lawan sangat jauh, dia malah terpaksa absen.
Sementara itu, Vardy baru resmi bergabung dengan Leicester pada 2012. Setelah bergabung bersama Leicester, Vardy mampu mencetak gol pertamanya di Liga Premier Inggris ketika Leicester menang 5-3 atas Manchester United pada 21 September 2014. Ketajaman Vardy yang memukau membuat sejumlah klub tertarik memboyong pemain yang saat itu berusia 28 tahun. Tim yang menerima gol pertamanya, Manchester United saat itu telah menyiapkan dana sebesar 15 juta poundsterling. Jumlah tersebut 15 kali lipat lebih mahal dari uang yang dikeluarkan Leicester untuk menggaet Vardy dari Fleetwood Town pada 2012.
Tak dapat dimungkiri, prestasi gemilang Vardy sempat terkubur bersama turunnya Leicester City dari persaingan klub papan atas Liga Premier Inggris pada musim 2016 hingga 2019. Namun, di awal musim ini bersama Leicester, Vardy kembali menunjukkan ketajamannya. Leicester sejauh ini telah mengoleksi 14 poin dan duduk di peringkat ke-3 klasemen sementara Liga Premier Inggris 2019/2020. Vardy juga turut meramaikan persaingan top skorer dengan koleksi lima gol yang dimilikinya.
Vardy hanya tertinggal tiga gol dari striker Manchester City Sergio Aguero yang menduduki peringkat pertama sementara ini. Sedangkan di peringkat kedua ada pemain Chelsea Tammy Abraham dengan koleksi tujuh gol. Di peringkat ketiga ada Teemu Pukki dari Norwich, Raheem Sterling dari Manchester City dan Pierre-Emerick Aubameyang dari Arsenal dengan koleksi enam gol. Saat ini Vardy bersaing dengan striker Tottenham Harry Kane dan Callum Wilson dari Bournemouth yang sama-sama mengoleksi lima gol.